(✿ ♥‿♥)
[HAPPY READING]
..
...
Sebuah ambulance berhenti tepat di depan sebuah Rumah Sakit yang ada di kota Seoul, terlihat beberapa perawat yang dengan sigap membantu perawat lain untuk menyelamatkan sang pasien yang tidak lain adalah Jakah.
Mereka tampak serius dalam menangani Jakah, seorang perawat naik ke atas Jakah dan melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP (resusitasi jantung paru)
- upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh -
Mereka bergegas membawanya ke ruang operasi, melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkannya.
...
-Ruang Operasi-
Berbagai selang aneh udah menyatu dengan tubuh jakah, matanya terpejam lemah dengan mulut yang terpasang selang oksigen dengan tanpa sadar tubuhnya sedang di bedah disana.
Tit... Tit... Tit...
Suara dari mesin itu terus berbunyi menandakan detak jantung Jakah masih normal, seisi ruangan itu tampak serius tanpa adanya suara apapun kecuali suara dar alat bedah.
.
.
.
"Tidak... Jangan lagi... Tidak... Tidak! "
Sunoo berteriak, ia mengalami mimpi buruk. Ia langsung bangun dan mengusap wajahnya merasa khawatir.
"Sunoo... Kau dimana? '' panggil Jake yang baru memasuki rumah.
"Ada apa? " Tanya-nya dari balik pintu masuk Jake.
"Terjadi sebuah kecelakaan di pusat kota Seoul" Ujarnya.
"Lalu apa urusannya denganku? " Datar Sunoo.
"Jakah, " Hanya dalam sebutan nama Jakah saja dia langsung menoleh pada Jake.
"Ada apa dengannya? " Tanya Sunoo serius.
"Jakah adalah salah satu korbannya" Setelah mendengar ucapan Jake, ia langsung berdiri dan mendekati Jake.
"Sial" Kesalnya.
Ntah kenapa rasa sesak di dadanya langsung terasa sakit saat mendengar kabar itu.
Tanpa babibu lagi, ia dan Jake bergegas menuju Seoul menemui Jakah. Saat berjalan keluar Jay melihat mereka yang terlihat tergesa-gesa dan mengikutinya.
"Kalian mau kemana pagi-pagi begini? " Kepo Jay.
"Jika kau mau tau kau ikuti saja" Ujar Jake.
Tanpa banyak tanya lagi Jay pun mengikuti mereka berdua.
Mereka bertiga berlalu menyusuri hutan itu dengan ekspresi khawatir, berlari dan terus berlari hingga akhirnya sampai pada jembatan perbatasan hutan dengan kota Seoul.
Agar tidak menarik perhatian manusia di sekeliling mereka berusaha merubah ekspresi dan bersikap seperti manusia sewajarnya. Dengan seluruh tubuh yang dilindungi jaket agar tak terkena sinar matahari langsung.
"Di sana, Sunoo" Tunjuk Jake pada sebuah Rumah Sakit yang berada di persimpangan jalan di kota itu.
Dengan sekali anggukan, Sunoo memasuki Rumah sakit itu dengan tatapan yang bercampur aduk.
Jake yang melihat seorang perawat disana dan bertanya pada perawat itu. "Dimana letak ruangan korban kecelakaan itu? ''
"Apakah anda dari keluarga korban? ''