chapter 4

500 67 36
                                    

[HAPPY READING]
.

.

.

.

-flashback-

"Apa kau serius Yang Mulia ? Jika kita melakukan ini maka Sunoo juga berada dalam bahaya. Seperti yang sudah aku jelaskan, dia akan melemah karena memberi sebagian kehidupannya. Bukan hanya itu saja, kekuatan yang ia miliki juga akan ada pada Jungwon. Apa kau akan baik-baik saja ?" Jelas sang tabib meyakinkan Raja Yang.


"Aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak ingin kehilangan kedua putraku, Sunoo juga berusaha begitu keras untuk menyelamatkan adiknya. Seperti yang kau lihat, dia sangat menyayangi adiknya hingga dia rela menyerahkan hidupnya" sendu sang Raja.

"Aku sudah memperingatkanmu Yang Mulia, keputusan ini bergantung padamu" ujar tabib pada Raja dan mendekati Sunoo.

"Apa kau sudah siap ?" Tanya tabib pada Sunoo dan Sunoo mengangguk mengiyakan.

Setelah itu tabib mengeluarkan bungkusan kain merah yang berisi belati kecil. Ia meraih tangan Sunoo dan menaruh belati itu dalam genggaman Sunoo.

"Tutup matamu" ucapnya hingga Sunoo menutup kedua matanya.

Tabib menyentuh keningnya dengan dua jari kemudian berbisik menyebutkan beberapa kalimat seperti mantra.

Sang Raja memperhatikan ritual itu sembari menggenggam tangan Sunoo yang satunya.

Setelah itu tabib memegang gagang belati yang ada di genggaman Sunoo dengan tangan kirinya.

"ARGHH!!!!" Teriak Sunoo saat tabib menarik belati itu dari genggamannya.

Tabib mengambil wadah yang sudah ia sediakan dan menampung darah Sunoo.

Raja Yang terlihat menitihkan air matanya dan memeluk Sunoo yang meringis kesakitan itu dengan erat.

"Jangan menangis Ayah, ini tidak sakit" ucap Sunoo menenangkan Raja Yang di wajah pucatnya. Hingga tanpa sadar air mata sang Raja semakin mengalir deras.

"Maafkan Ayah" tangis sang raja.

Setelah merasa cukup, tabib mengambil kembali belati itu dan meniupnya hingga belati itu mengeluarkan api. Ia membuka telapak tangan Sunoo dan meletakkan belati yang menyala itu pada luka Sunoo.

"ARGHHH!!!!" Teriaknya meronta-ronta menahan sakit hingga akhirnya dia pun kehilangan kesadarannya.

"Selesai. Berikan ini pada Jungwon dan pastikan ia meminumnya sampai tetes terakhir" ucap sang tabib pada Raja Yang dan memberikan segelas penuh dengan darah Sunoo.

"Lalu Sunoo ?"

"Dia baik-baik saja, dia hanya pingsan. Saat bangun berikan belati ini padanya" tabib memberikan belati yang ia gunakan untuk menyayat tangan Sunoo pada Sang Raja.

"Ini merupakan sebuah Jimat untuk melindungi Sunoo. Jangan biarkan belati ini jauh darinya, ini dapat membantunya jika dia berada dalam bahaya. Jika dia sampai kehilangan ini maka aku tidak akan dapat membantu lagi" lanjut sang tabib.

"Apa maksudmu ?" Tanya sang Raja.

"Belati itu akan sangat berarti baginya, itu dapat membantu Sunoo tetap seperti biasanya. Dan satu hal lagi, ia bisa menggunakan belati itu untuk melawan musuhnya"

"Bagaimana caranya ?"

"Dia akan tau sendiri" senyum sang tabib.

"Tapi jika dia menggunakan belati itu, untuk beberapa waktu jangan biarkan ia dekat dengan Jungwon" lanjutnya.

PURE BLOOD -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang