《 HAPPY READING 》
..
.
Sesaat setelah Mama meninggalkan kamar itu, Heesung membuka jendela kaca yang hampir menyerupai tinggi badannya itu.
"Aku akan pergi. Apa kalian semua tidak ingin pergi denganku ?" Tanya Heesung dan menatap mereka satu-persatu.
"..." namun tak ada satupun dari mereka yang menjawab.
"Cih, dasar pengecut" ucapnya sinis dan berdiri di ambang jendela itu.
"Hyung..." panggil Niki dan Heesung pun menoleh padanya.
Heesung menatap Niki seolah bertanya 'kenapa'.
"Aku ikut denganmu" ucap Niki dan tentu saja membuat Heesung senang.
"Niki"
"Hentikan"
"Tidak"
"Tidak"
Mereka semua mencoba menghentikan Niki, kecuali Sunoo yang sedang duduk santai di kursi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Jangan menghalangiku" ujar Niki dan mengikuti Heesung yang sudah melompati jendela itu.
"Aku akan mengejar mereka" Jungwon mencoba mengejar namun Jay menghentikan langkahnya. Mereka merasa khawatir karena ia tau itu sangat berbahaya.
"Tidak Jungwon. Tidak akan" ucap Jay dan terus menahan pergelangan tangan Jungwon.
"Lalu kau akan membiarkan mereka berada dalam bahaya ? Hyung" Jungwon mengharapkan respon dari Sunoo.
Bukannya menjawab, Sunoo malah berjalan ke ranjangnya dan membaringkan tubuhnya sedangkan yang lainnya sedang merasa khawatir.
"Sebaiknya kalian tidur saja. Jangan menggangguku" ujarnya dan memejamkan kedua matanya.
"Hyung..."
"Diamlah! Kalian sangat mengganggu" kesalnya hingga memperlihatkan mata merah menyala miliknya.
Mereka pun lebih memilih diam, karena membuat Sunoo marah itu sangat mengerikan.
Satu-persatu dari mereka pun kembali ke ranjang masing-masing dengan rasa khawatir.
'Tidurlah, aku tidak akan bisa menemukan mereka jika jaraknya sudah terlalu jauh' batin Sunoo.
.
.
.
.
"Bukankah kau merasa bebas kali ini ?" Ucap Heesung dan menyeka mulutnya yang berlumur darah.
"Benar, Hyung. Sayang sekali mereka tidak mau ikut"
"Darah ini jauh lebih segar dari darah yang selalu Mama berikan kepada kita"
![](https://img.wattpad.com/cover/276077725-288-k644612.jpg)