[HAPPY READING]
.
.
.
.
.
.•°▪°•
'Eomma?!"
Sesaat setelah Jungwon merasakan energi negatif disekitarnya, dimana energi itu adalah energi yang sangat tidak asing baginya.
"J-jungwon! Tunggu disini. Aku akan melihat siapa yang datang" ucap Daniel menghentikan langkah Jungwon.
"Aku akan ikut denganmu" Jungwon berlalu begitu saja setelah meletakkan sikat giginya.
"Tapi..." Jungwon tidak mendengarkan Daniel, Daniel pun mengikuti Jungwon.
"Jungwon. Biarkan aku saja yang membukanya" lagi-lagi Daniel menghentikan langkah Jungwon.
Setelah itu Daniel membukakan pintu hingga menunjukkan seorang wanita disana. Mata wanita itu menyipit saat melihat Jungwon yang berdiri dan menatapnya tajam.
"Apa dia temanmu?" Tanya wanita itu dan mendapat anggukan dari Daniel.
"Oh... perkenalkan aku ibunya Daniel" ucapnya sambil menyodorkan tangannya mengajak Jungwon bersalaman.
Jungwon hanya menatapnya saja dan tidak merespon sama sekali, melihat hal itu ibunya Daniel menarik kembali tangannya.
"Baiklah, biarkan aku masuk dulu. Apa kau akan terus membiarkan ibumu berdiri disini?" Kekehnya pelan dan memasuki rumah itu.
"Daniel. Bisakah aku berbicara denganmu?" Tanya Jungwon.
"Tentu saja. Ibu tunggu sebentar ya" ucap Daniel, ibunya memberikan sesuatu padanya kemudian ia mengikuti Jungwon ke arah kamarnya.
Setelah sampai disana Jungwon menutup pintunya.
"Ada apa?" Tanya Daniel dan terus menyembunyikan pemberian ibunya di dalam genggamannya.
"Dia bukan ibumu" ucap Jungwon hingga membuat Daniel terdiam.
'Sial! Kenapa ibu harus datang sekarang?' Batin Daniel.
"A-apa maksudmu?" Tanya Daniel membuat gelagat seolah-olah dia tidak tau apa-apa.
"Dia bukan ibumu, Daniel. Bukankah kau sudah mengatakannya padaku, kau berkata kedua orang tuamu adalah manusia, hanya saja kau yang memiliki darah Demon karna mereka yang memintamu" kata Jungwon dan mengulangi kembali apa yang pernah Daniel katakan.
'Payah! Aku memang payah!' Batin Daniel merasa bodoh.
"Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?" Tanya Jungwon lagi karna tidak mendapat jawaban apapun dari Daniel.
"Maafkan aku Jungwon" ujar Daniel tiba-tiba.
Saat itu juga Jungwon merasa tubuhnya menjadi kaku saat Daniel tiba-tiba menyerangnya dan menancapkan benda tajam seperti belati kecil di dada kirinya. Benda itu hampir sama dengan belati milik Sunoo, hanya saja belati yang ada pada Daniel berukuran lebih kecil.
Tubuh Jungwon terjatuh ke lantai, terlihat jelas ia kesakitan hingga taringnya keluar dan matanya pun menjadi merah. Hingga hanya beberapa detik saja Jungwon pun tak sadarkan diri.
Setelah itu Daniel membukan pintu kamarnya dan terlihat ibunya sedang berdiri di sana.
"Kerja bagus" ujar ibunya tersenyum dan menepuk pundak Daniel merasa bangga.
"Eomma! Seharusnya memberitahuku dulu jika mau datang" kesal Daniel.
"Untuk apa? Kau kan putraku" jawabnya santai.