chapter 12

336 34 5
                                    

{HAPPY READING}

°
°
°
°

"Sial! Arghh! " Sunoo terus menerus menghantam tanah dengan tinjunya karena merasa sangat prustasi, tak satupun dari mereka yang berani mendekati Sunoo untuk menenangkannya.

"Jungwon buka matamu dan tatap aku! Jungwon... Hiks... JUNGWON!"
Sunoo membelai pipi Jungwon dengan ibu jarinya dengan lembut dan mengabaikan tangan yg penuh luka dan bercucuran darah.

Mereka semua berduka, bagaimana Jungwon yang mereka kenal bisa berakhir seperti ini. Mereka tertunduk sedih dan tak berani berucap satu kata pun.

Mereka semua mengelilingi kedua tubuh yang sudah terkulai tak bernyawa itu dengan tatapan sendu.

"Sunoo... " Panggil Jay dari belakang Sunoo tapi tak ada jawaban, Sunoo enggan memalingkan wajah dari adiknya itu.

Jay menepuk pundak Sunoo dan duduk dihadapan Sunoo. "Sunoo... Tubuh itu tidak akan bertahan lama" Ujarnya.

"Apa maksudmu? Adikku hanya tertidur karena dia lelah, jaga ucapanmu" Sunoo menepis tangan Jay dan kembali membelai pipi yang sudah dingin itu.

Heeseung dan Sunghoon menarik tangan Jay dan mengangguk mengisyaratkan biarkan Sunoo, Jay pun mengerti dan mundur dari hadapan Sunoo.

"Tidak... Tidak! Jungwon jangan... Jungwon! Hiks... " Sunoo histeris saat melihat tubuh Jungwon perlahan - lahan mulai memudar menjadi abu dan dibawa angin. Sunoo memeluk tubuh itu dengan sangat erat tak rela untuk ditinggalkan adik semata wayangnya itu.

"Hyung... Tidak... Hyung! Jungwon Hyung! " Daniel pun histeris melihat apa yang ada di hadapannya. Ia meraih tangan Jungwon dan menggenggamnya dengan erat.

Mereka mulai menangis saat menyaksikan tubuh itu perlahan - lahan musnah. Seluruh tubuh Jungwon sudah menjadi abu dan dibawa angin malam di tengah hutan itu. Hingga Sunoo yang tadinya memeluk Jungwon kini telah memeluk dirinya sendiri dengan pakaian yang penuh abu, dan begitu pula dengan Daniel yang kini telah menggenggam abu.

"JUNGWON...! " Teriak Sunoo.

Sunoo sangat marah dan juga sedih, ia kembali menghantam tanah dengan tinjunya dengan wujud yang perlahan berubah menjadi vampir. Matanya memerah, taringnya memanjang dan terlihat urat-urat dari wajahnya timbul keluar. Kali ini aura Sunoo sangat berbeda, bahkan Jay, Sunghoon, Heeseung, Niki dan Jake baru pertama kali melihat wujud Sunoo ini.

Terlihat angin di dalam hutan itu memutari tubuhnya seolah alam pun berpihak padanya, langit mulai berembun dan terasa sangat dingin.

"Ggrrr.... " Sunoo meraung dengan mulut yang terbuka lebar dan kuku yang memanjang.

"A-apa ini? " Mereka terlihat sangat bingung karna Sunoo itu adalah vampir murni, bagaimana bisa Sunoo meraung bak werewolf. Bahkan wujudnya kali ini lebih menunjukkan sisi werewolf daripada vampire.

"Daniel menjauhlah! " Teriak Heeseung.

"A-ada apa? " Cego Daniel

"Jika tidak mau terbunuh menjauhlah! "

Mendengar perkataan itu Daniel melangkah mundur dan menjauh dari hadapan Sunoo. Jake berlari cepat dan menarik tangan Daniel dan menjauh bersama dengan yang lainnya. Daniel hanya mematuhi mereka saja dengan mengusap kedua matanya yang di aliri air mata.

"Apa yang terjadi padanya? " Tanya Daniel.

"Berhenti bertanya dan berhati - hatilah"

"Apa maksudmu?"

"Kau bukan ras kami, dia bisa saja membunuhmu karna amarahnya sekarang" Jelas Heeseung.

Namun saat menjelaskannya pada Daniel, Sunoo mendekat dengan tatapan yang mengerikan kepada Daniel. Mereka berenam perlahan mundur mengikuti langkah kaki Sunoo.

Namun Daniel menghentikan langkahnya dan menunggu Sunoo menghampirinya.

"Daniel apa yang kau lakukan?! " Tanya Jake dan menarik tangan Daniel namun tak di ubris oleh Daniel.

Sunoo semakin mendekat dan Daniel tetap berdiri dengan air mata mengalir. Kini dihadapannya Sunoo berdiri dengan tampang yang mengerikan, tangan Sunoo meraih pipi Daniel dan terlihat jelas Sunoo menangis.

"Jungwon... " Ucapnya dengan suara yang menyeramkan.

Perlahan - lahan tubuh Sunoo kembali ke semula, ia terus menatap kedua bola mata Daniel dengan sendu hingga akhirnya ia pun memejamkan matanya dan tubuhnya terkulai lemas dan jatuh di tanah.

.

.

.

(Beberapa waktu berlalu)

Raja Yang yang sedang duduk di tepian jendelan menatap langit malam dengah perasaan yang tidak enak, Ia terus merasa khawatir sedari tadi. Ia terus bertanya di dalam hatinya bagaimana kabar kedua putranya.

"Adikku, apa kau merasa gelisah? " Tanya Mama dan mendapat anggukan dari Raja Yang.

"Kenapa aku juga merasakan hal itu? Aku takut sesuatu terjadi kepada anak - anak" Ujar Mama dan menggenggam tangan Adiknya itu.

Mereka berdua duduk bersama di ambang jendela itu dengan perasaan yang sama. Saat itu Mama merasakan ada pergerakan tak jauh dari bangunan tempat mereka tinggal.

"Mereka pulang" Ucap Mama dan Raja yang langsung terlihat gembira sekali.

Setelah itu Mama menghitung satu persatu dari mereka yang mulai kelihatan dari balim pepohonan.

"1... 2... 3... 4... 5... 6... 7. Mereka baik - baik saja, Adikku. Mereka berhasil menemukan Jungwon" Girang Mama melompat - lompat sangking senangnya. Raja Yang pung langsung berlari kebawah menyambut kepulangan mereka.

Raja Yang memeluk mereka semua kecuali satu dari mereka yang hanya berdiri saja disana. Matanya berbolak balik mencari sesuatu.

"Jungwon, dimana Jungwon? " Tanya Raja, namun mereka hanya menunduk tanpa menjawab. "Dan siapa dia? Hah? " Lagi - lagi tak ada jawaban sama sekali.

"Sunoo, putraku. Dimana adikmu? "

"Ayah... Hiks... " Tangis Sunoo tak tertahankan lagi.

"K-kenapa kau menangis? " Raja Yang semakin bingung.

"Jungwon... Jungwon terbunuh Ayah"

Mendengar ucapan itu, Raja Yang tak kuat menopang tubuhnya hingga terduduk di tanah.

"Apa maksudmu? Kalian jangan bercanda di situasi seperti ini" Raja Yang menggeleng-gelengkan kepalanya tak terima.

Mama yang membawa nampan dengan 7 gelas yang berisi cairan merah dengan senyuman girang itu tiba-tiba menjatuhkan nampan itu mendengar ucapan Sunoo.

"Putraku... Jungwon... " Tangis Raja hingga semua orang yang ada disana kembali menangis.

Mama tetap berusaha tegar dan membawa mereka masuk.

"Ayo, kita masuk dulu. Ayo Adikku" Mama meraih tangan Raja Yang dan membantunya bangun dan membawanya masuk ke dalam rumah.

.

.

.

To Be Continued~


Telat lagi  ᕕ(ಥʖ̯ಥ)ᕗ


               Jangan lupa vote dan komen yaa🤗

Sebagai bentuk dukungan kalian

Satu votmen kalian sangat berharga bagi kami❤

♡♡TERIMA KASIH♡♡♡


PURE BLOOD -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang