♡selamat membaca♡
***
"Hahaha...hahahha....."
Suara tawa anak-anak memenuhi sebuah kamar dalam rumah itu, saat sang pengasuh membuka pintu ia melihat tujuh anak laki-laki sedang bermain dengan riang.
Ia melangkah masuk dengan membawa tujuh cangkir dengan cairan merah di atas nampan dan meletakkannya di atas meja.
Ketujuh anak itu langsung mengambil masing-masing satu gelas, saat meminumnya terlihat jelas mereka mengeluarkan taring dan mata mereka berubah menjadi merah. Mereka sangat menikmati minuman itu.
Sang pengasuh tersenyum melihat mereka menikmatinya, ia mengumpulkan gelas-gelas yang sudah kosong itu dan membawanya pergi.
Matahari mulai menunjukkan sinarnya, dan disaat itu pula waktunya mereka untuk tidur. Masing-masing dari mereka memiliki tempat tidur yang berbeda. Mereka menarik selimut dan menutupi seluruh tubuh mereka.
****
-sepuluh tahun kemudian-
Di tengah hutan ada orang yang sedang menyalakan api unggun, mereka berdua asik menghangatkan diri di sekitar api itu. Mereka sedang berkemah untuk merilekskan pikiran karna terlalu sibuk bekerja.
"Hyung, apa kau yakin kita akan baik-baik saja ?"
"Tidak perlu khawatir. Tidak akan ada yang menyakitimu disini"
"Tapi orang-orang bilang, siapapun yang datang kesini maka mereka tidak akan pernah kembali"
"Eyy...kau sangat penakut Beomgyu. Itu hanya omong kosong, kau mudah sekali percaya apa yang orang katakan...ck" ucapnya dan tertawa.
"Yeonjun,Hyung..."
"Hmm..?"
"Aku mau buang air kecil. Temani aku"
"Penakut sekali, kau pergi ke semak-semak itu saja. Aku akan melihatmu dari sini"
"Aishhh...terus lihat aku, mengerti ?"
"Baiklah"
Pria bernama Beomgyu itu pun pergi ke semak-semak yang hanya berjarak 30 meter dari tempat duduknya. Ia meletakkan senternya dan membuka kancing celananya.
Sesuatu dari balik pohon terus memantaunya, dengan gigi taring yang tajam dan mata merah menyala.
Krekk...
Beomgyu mendengar suara dan refleks memalingkan wajahnya dan cepat-cepat menyelesaikan kegiatannya.
Saat dia melihat ke arah tenda, ia tidak melihat Yeonjun disana. Padahal Yeonjun hanya mengambil toples marsmellow di dalam tenda.
"H-hyung...? Kau di sana ?" Ia meraih senter dan berjalan menuju tenda.
Tiba-tiba ada sesuatu yang sangat cepat melewatinya.
"A-apa itu..?" Ia mulai gemetar, dan mencoba berlari ke tenda.
Bugh....
"Akhh..." Beomgyu terjatuh.
Ia berbalik dan langsung syok saat melihat wanita dengan kulit putih pucat berambut panjang dengan gigi taring yang panjang dan mata merah menyala.
"Arghhh..." jeritnya.
Dengan cepat sosok itu menusuk dada Beomgyu dengan kukunya yang panjang dan tajam.
Yeonjun yang mendengar jeritan itu sontak kaget dan cepat-cepat keluar mencari Beomgyu.
"Beomgyu...? Kau baik-baik saja ?"
Yeonjun berjalan perlahan ke arah jeritan Beomgyu tadi. Saat tiba disana, Yeonjun melihat Beomgyu yang tergeletak dengan bersimbah darah.
"Beomgyu..!!" Ia langsung memeluk Beomgyu yang sudah tidak bernyawa.
"Tidak..!!! Beomgyu bangunlah..!!" Teriaknya.
Ha....
Yeonjun mendengar helaan napas rendah di belakangnya. Perlahan ia berbalik ragu-ragu dan...
Jleb....
Taring itu menancap tepat di lehernya.
"Akhhh.." ringisnya.
Seketika Yeonjun meresa lemah dan penglihatannya menjadi gelap. Sosok itu melepaskan taringnya dan Yeonjun pun tewas. Sosok itu menarik mereka berdua ke suatu tempat yang tak jauh dari sana.
Hingga pada akhirnya sosok itu sampai pada bangunan kumuh yang sudah di tumbuhi tanaman liar di sekelilingnya.
Ia melemparkan kedua jasad itu pada sebuah ruangan yang dipenuhi tengkorak-tengkorak manusia.
Gimana ?? Mau di lanjut ga nih ??
Jangan lupa komen yaa🤗🤗
Kalau kalain suka ya aku lanjut, kalo nggk yaudah aku simpen dulu di draf😅
Gomawo~~♡♡