chapter 5

464 55 41
                                    

[HAPPY READING]
.

.

.

Sunoo sedang bersandar di dinding ruangan itu sembari menendang-nendang lantai dengan ujung kakinya dan memejamkan kedua matanya. Sesekali ia menghelas napas berat, ia juga mondar-mandir di depan pintu kamar Mama berniat menemui Jungwon. Tapi ia terus memikirkan bagaimana jika Jungwon takut melihatnya karena kejadian semalam.

Setelah berapa lama dia mondar-mandir ia memutuskan untuk memberanikan dirinya menemui dan meminta maaf pada Jungwon. Belum sempat ia mengetuk, pintu itu sudah terbuka dan menunjukkan Jungwon disana.

"Oh, Hyung. Kau baik-baik saja ?" Ucap Jungwon.

"Kau, tidak takut padaku ?" Tanya Sunoo ragu-ragu.

"Aku ? Tidak, kenapa aku harus takut ?" Tanya Jungwon balik.

"Ah itu, semalam kan..."

"Tidak-tidak. Aku tidak apa-apa, apa kau baik-baik saja, Hyung ?"

"Iya, aku baik"

"Kenapa kita jadi canggung seperti ini ahahaha..." cengir Jungwon dan dibalas tawa Sunoo yang canggung.

"Hyung, aku mau berbicara sesuatu padamu. Apa kau bisa ikut denganku ?"

"Tentu saja"

Kemudian Sunoo mengikuti Jungwon dari belakang.

.

.

.

"Hyung, kenapa kau menanggung semuanya ?" Tanya Jungwon menatap langit malam yang dihiasia ribuan bintang yang terang.

"Menanggung apa maksudmu ?"

"Aku sudah tau semuanya. Mama sudah menceritakan semuanya, dan kenapa kau melakukan semua itu , Hyung" Jungwon berujar dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aku melakukannya karena kemauanku sendiri, jadi jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri"

"Hyung, aku akan melindungimu mulai sekarang"

"Tidak, itu bukan tugasmu. Lagian aku bisa menjaga diriku sendiri"

"Tidak. Aku akan melindungimu"

"Tidak perlu"

"Harus"

"Tidak!!"

"Hyung!!"

"Aku bilang tidak"

"Kau keras kepala sekali, Hyung"

Mereka bahkan berdebat tentang siapa yang akan melindungi siapa.

"Aku bilang tidak ya tidak" ujar Sunoo.

"Baiklah. Apapun katamu, tapi aku akan tetap melindungimu" kekeh Jungwon dan menyenderkan kepalanya pada bahu Sunoo.

"Kau ini" ucap Sunoo dan menyenderkan pipinya pada kepala Jungwon.

"Terima kasih, Hyung." Ujar Jungwon diikuti helaan napas berat.

"Hm. Kau adalah adikku, dan sudah kewajibanku untuk melindungimu" kata Sunoo mengelus lembut helai rambut Jungwon.

"Sunoo!! Jungwon!! Kemarilah!" Teriak Mama dari dalam memanggil mereka.

"Ayo. Mungkin Ayah sudah datang" Sunoo berdiri dan menggenggam pergelangan tangan Jungwon.

"Ayah ? Ayah datang ? Dan tidak ada yang memberitahu ku ?" Jungwon kesal, tapi walau bagaimana pun Ayahnya sudah datang saat ini.

"Maaf" kekeh Sunoo dan menarik tangan adiknya itu.

PURE BLOOD -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang