mafia grup

221 24 4
                                    


Author pov

"Baiklah,jadi apa yg akan kita lakukan setelah ini?"tanya rey memainkan senapan yg dibawanya.

"Menunggu kepastian dari ketua kita lah,ngapain lagi selain itu."jawab ryu ketus sedang menunggu bubur buatannya hangat di didalam oven.

"Hah aku pingin nyiksa orang lagi nih,tanganku udah kesemutan lho."geram ryo memainkan pisau perak miliknya dengan diputar disekitar jarinya.

Hina saat ini sedang melihat-lihat dokumen yg ada diatas mejanya dan sesekali menandatangani dengan cepatnya.

"Kamu ngak capek nona?"tanya pelayan setia hina bernama sora itu.

"Tenanglah,aku baik,aku cuma agak ngak enak karena merahasiakan ini semua dari teman2."ucap hina dengan lembut lalu kembali fokus pada kertas2 yg menumpuk didepannya.

Sora mengerti dan dia kembali ke dapur untuk mengambil teh dan cemilan untuk hina.

Anak SMA sepertinya sudah bisa melakukan semua ini karena dorongan dari orang kepercayaan hina tersebut.

"Hei,bagaimana dengan kasus terbunuhnya jalang itu?"tanya rey pada hina yg duduk di sofa milik hina diruang belajarnya.

"Oh,soal itu aku sudah minta sora melakukannya,semua akan normal kembali setelah ini."ucap hina santai.

Rey merasa kesal karena hina hanya fokus pada semua tumpukan kertas diatas meja hina.

Dengan kasar hina ditarik keluar oleh rey untuk mencari udara segar sesekali.

"Hei,kamu ngapain woi?"tanya hina panik.

"Ikut bentar cok,kalau kamu terus berkutat sama tu tumpukan kertas nanti kamu bisa aja dimakan sama pacarmu si guru sejarah itu."ucap rey dengan nada mengejeknya.

Hina hanya diam dan memilih untuk mengikuti saja.

Setelah itu ternyata mereka mengunjungi sebuah tempat di halaman belakang.

"Nah kamu duduk disini aja,aku ambilkan dulu cemilan dari sora."ucap rey mendudukkan tubuh hina disebuah kursi taman.

Setelah rey pergi,hina menghela nafasnya kasar dan memainkan rambut miliknya dengan lembut.

Sesekali angin semilir datang padanya dsn menghembuskan rambutnya sampai beterbangan.

"Oh,iya hari ini kan hari libur,kak stutako sama kak giyu pada kencan mungkin ya?,aku juga pingin tapi nanti malah dimakan sama orangnya."guman hina membayangkan saat kyoujurou melakukannya dengannya tanpa membiarkannya istirahat sama sekali.

Membayangkan itu saja membuat pipinya memanas dan memerah dengan mudahnya.

"Oi,jangan melamun."tegur rey menepuk bahu hina dengan kasar.

"Ah gomen,kamu bawa apa?"tanya hina mengintip sebuah kue yg terlihat sangat menggoda sekali.

"Noh,tiramisu milikmu,sora menitipkannya padamu dia bilang dia ada urusan sama bagian keuangan."ucap rey menyerahkan sebuah kotak berisi kue tiramisu pada hina.

Hina mengerutkan dahinya dan memilirik kearah rey dengan tanda tanya diatas kepalanya.

"Katanya ada seorang mata2 disana dan sora ingin mengeceknya siapa tahu kalau nanti ketemu bakalan dia pengal kepalanya."ucap rey enteng sambil ikutan makan kue disebelah hina.

"Apakah kau tidak akan memberitahu pada yg lainnya kalau kamu ternyata sudah ingat tentang masa lampaumu dan hubunganmu dengan si guru sejarah umai2."

Hina hanya diam saja dan memainkan minumannya tanpa tujuan sama sekali.

"Saat ini aku tidak tahu harus bilang apa pada mereka semua,kalau aku bilang mungkin aku bakalan dibenci apalagi aku merahasiakan ini sejak smp."hina berkata dengan nada sangat suram bisa dibayangkan gimana sakitnya hati miliknya saat melihat teman-temannya membencinya dalam mimpinya.

"Memangnya kakak-kakakmu tidak khawatir padamu yg selalu menghilang tanpa jejak seperti ini?"tanya rey memiringkan kepalanya bingung.

"Tenang saja,aku punya seorang pengganti kok,dia selalu menjadi bayanganku setiap saat."ucap hina santai dan mengemasi sisa2 kotak kue dan lainnya.

Setelah itu hina memilih untuk melihat anggota lainnya disusul oleh rey yg membuntutinya dati belakang.

"Lagi ngapain kamu ryu?"tanya hina duduk di tepi kursi sofa.

Disebelahnya ada ryu yg tengah mengotak-atik barang bekas yg sudah lama tidak dipakai.

"Tidak kok,cuma mau membelah bagian intinya lalu memakainya untuk membuat barang baru lagi."ucap ryu lalu menatap hina yg hanya membalas dengan angukan saja.

"Begitu ya,kamu sangat bisa mengolah barang2 ya...aku cukup takjub sejak dulu...baiklah bagaimana kalau kamu melacak tempat seorang CEO muda yg saat ini menjadi ancaman banyak dunia...aku mau bicara dengannya."jelas hina panjang lebar dan dibalas angukan oleh ryu.

Ryu segera mengambil laptopnya dan memulai pekerjaannya dengan cepat dan tanggap.

"Oh iya jangan lupa kasih virus di sana ya,kasihan nanti kita jadi buronan karena tidak sengaja membuat kesalahan dalam bekerja."seru hina dari kejauhan dan ryu dengan senang hati menyanggupinya.

Saat ini ryo sedang melakukan pekerjaan kesukannya yaitu menyiksa seorang tawanan yg merupakan penjahat yg sangat susah untuk dicari,bahkan anggota polisi pun sulit untuk menemukannya.

"Kamu ngapain lagi sih?"hina menjewer telinga milik ryo dibagian sebelahnya.

"Ittai,ittai,hoi sakit bodoh..."kesal ryo menjauhkan telinga miliknya yg sudah memerah dari tangan milik hina.

Hina malah hanya mendengus pelan dan melihat kearah kerusakan yg dibuat oleh ryo.

"Jangan merusak sandera,mereka kita gunakan untuk tumbal mendapatkan uang banyak dengan cara ngepet."ucap hina dan ryo membalas dengan tatapan malas dan memilih untuk duduk di bawah lantai dan melempar sembarangan alat penyiksaannya dengan sangat mudah.

"Awas nanti ada tikus lewat,ngak sengaja kena kasihan nanti anak2 sama suaminya ditinggal mati dengan cepatnya."ujar hina menasehati ryo yg sangat malas untuk menjawab dengan deheman saja dan sebuah kedipan mata.

"Kamu kalau mau bercanda jangan sekarang,aku lagi badmood nih,gara2 ngak bisa dapat cewek cantik buat disiksa sampai puas."ketus ryo mengerutu ngak jelas di pojokan gedung.

"Baiklah,kalau itu maumu,kamu bisa keluar tapi ngak boleh balik lagi kesini setuju?"tanya hina menawarkan sebuah tawaran yg membuat ryo pusing sendiri.

"Iya,iya,aku ngak jadi kayak gitu gantinya kamu pijetin punggungku aku,pegel nih karena habis bonceng ryu yg kerjaannya cuma tidur doang."ucap ryo melepas kemeja bewarna hitam pekatnya lalu bersandar pada kaki hina dengan posisi membelakanginya.

"Baiklah,hih kamu manja banget sih padahal jelas banget kalau kamu bisa jadi ganas tanpa aku disana."ujar hina memijit bahu dan punggung ryo dengan telaten dan sangat lembut.

"Haah,enak banget teruskan...nghhh."guman ryo mulai keenakan sendiri,padahal cuma dipijet doang...gimana kalau nantinya malah keterusan...kasihan kyoujurounya di duakan.

"Sudah,setelah ini mandi dan aku akan buatkan kalian makan siang dan aku akan kembali kerumah para saudaraku."hina merapikan bajunya karena di kusutkan oleh ryo.

Setelah itu hina membuatkan makan siang dan setelah itu kembali dengan diam2 tanpa sepengetahuan yg lainnya.

Tanpa disadari kalau anggota dari gadis yg yg sudah meninggal itu mengikuti hina sejak keluar dari dalam gedung lama,bekas rumah sakit.



stay with me season 2 (rengoku x reader)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang