Seorang gadis tengah berlari dari kejaran sekelompok pria yang merupakan debt colector. Mengapa ia bisa dikejar oleh para penagih hutang? Itu karena orangtua gadis ini meninggalkan hutang sebelum mereka meninggal dunia dan berakhir dengan ia yang harus melunasi semuanya.
"Sial! Mengapa mereka tidak bosan mengejarku terus seperti ini?" Gumam gadis itu masih sambil berlari.
"Jeon Heejin! Jangan lari kau!" Pekik salah satu pria di belakangnya, membuat Heejin kembali mempercepat laju larinya.
Hingga di tepi jalan raya, tiba-tiba ada sebuah mobil van berhenti dihadapannya dan membuka pintu seolah menyuruh Heejin untuk masuk. Tak ingin tertangkap oleh sekelompok pria di belakangnya, ia memilih masuk ke dalam mobil itu tanpa memikirkan konsekuensi apa yang harus ia dapatkan. Setelahnya mobil itu langsung melaju meninggalkan tempat tersebut beserta sekelompok pria yang mengerang frustrasi.
Di dalam mobil, Heejin merasa canggung karena sosok pria yang tengah menyetir mobil ini tidak mengatakan sepatah kata pun padanya. Jika pria itu tidak menyukai presensinya, sudah pasti ia akan ditendang keluar dari mobil ini. Tapi nyatanya pria ini membuka pintu mobil seolah ingin membantunya melarikan diri. Ketika ia hendak membuka suara, tiba-tiba ia merasakan sebuah jarum suntik menusuk permukaan kulit lehernya. Dalam hitungan detik kesadarannya mulai menghilang membuat sosok yang menjadi pelaku utama penyuntikan tersebut menyunjingkan senyum miringnya.
Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya mobil tersebut berhenti di sebuah villa yang letaknya berada di lereng gunung. Pria yang duduk di bangku belakang bersama Heejin, langsung mengangkat tubuh gadis itu memasuki villa miliknya. Ia membaringkannya di atas sofa yang berada di ruang tengah.
"5... 4... 3... 2... 1!" Layaknya sudah mengetahui kapan Heejin akan bangun, setelah hitungan terakhir gadis itu perlahan membuka kedua matanya dan langsung terkejut melihat sekelilingnya.
"Dimana aku sekarang?" Tanyanya dan langsung menatap takut sosok pria dihadapannya. "K-kau... Siapa?" Tanyanya gemetar, membuat si pria melepas topi yang ia kenakan sebelumnya.
"Apa kau masih mengingatku?" Tanya si pria membuat Heejin menatapnya lekat hingga tak lama kemudian ia menutup mulutnya tak percaya.
"K-kau... Hwang Hyunjin? B-bagaimana bisa?" Tanyanya masih shock melihat sosok pria dihadapannya kini.
"Syukurlah kau masih mengingatku."
"M-mengapa kau membawaku kemari? Apa... Kau yang membantuku lari dari kejaran sekelompok pria tadi?" Tanyanya memastikan membuat Hyunjin mengangguk.
"Kau tau Heejin? Aku bisa membantumu lepas dari jeratan para penagih hutang itu." Tentu Heejin yang mendengarnya terkejut.
"Eh? Kau serius?" Kembali Hyunjin mengangguk.
"Aku bisa memberimu kontrak eksklusif dimana aku akan melunasi semua hutangmu. Bagaimana? Apa kau tertarik dengan tawaranku?" Jujur saja tawaran Hyunjin sangat menggiurkan. Terlebih Heejin sudah lelah terus-menerus dikejar para debt collector yang takkan berhenti mengejarnya sampai ia bisa melunasi semua hutang kedua orangtuanya.
"Lalu... Apa yang kau inginkan dariku? Aku yakin kau takkan membantuku secara cuma-cuma."
"Ahh seperti biasa kau ini memang cerdas ya, Jeon Heejin. Aku salut pada kepintaranmu." Puji Hyunjin membuat Heejin menghela napas panjang.
"Jika kau menerima kontrak ini, aku akan melunasi semua hutangmu. Dengan syarat..." Hyunjin menggantungkan kalimatnya membuat Heejin harap cemas mendengarnya.
"Be my friend with benefits."
Jeng jeng jeng! Ini dia prolognya! Semoga kalian suka ya. Next aku bakal bikin introducing cast. Ini beneran dadakan loh nulisnya. Jadi kalau ada typo harap maklum ya ehehe
Pie_cheesecake
September 03, 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Exclusive Contract (Jinverse) ✔
FanfictionHeejin yang tengah berjuang bertahan hidup di kota elit Seoul. Tiba-tiba ditawari sebuah kontrak eksklusif oleh seorang billionaire muda yang merupakan teman masa kecilnya dulu. Akankah ia menerima tawaran menggiurkan tersebut? Atau... memilih merat...