15. The Painful Truth

104 20 6
                                    

Hai! Aku updatenya kemaleman ya wkwk. Happy reading lovelies! As always mianhae kalau banyak typo huhu

Third Person POV



"Ceraikan suamimu dan kembalilah padaku." Tentu saja Heejin terkejut mendengar pernyataan pria itu, tanpa sadar ia menggigit bibir bawahnya. Ada satu rahasia besar yang selama ini ia simpan. Tak ada seorang pun yang mengetahui hal ini selain ia dan Soobin.

"Aku tidak bisa." Jawabnya setengah berbisik membuat pelukan itu berpindah ke lehernya.

"Kenapa? Bukankah suamimu sudah mengkhianatimu?" bisiknya lagi, membuat Heejin kembali menggigit bibir bawahnya.

"Aku yakin ada alasan dibalik semua itu." jawabnya membuat Hyunjin menarik salah satu sudut bibirnya.

"Menarik." Ucapnya sebelum akhirnya melangkah menuju pintu keluar, yang tentu saja membuat Heejin terkejut. "Karena kau masih memilihnya, aku terpaksa harus meninggalkanmu disini sampai kau berubah pikiran." Mendengar itu Heejin mulai panik, ia tidak ingin menghabiskan waktunya di dalam sini sendirian.

Apa yang harus ku lakukan? Ayo Heejin pikirkan satu cara yang dapat membuatnya percaya padamu. Batinnya, hingga satu ide terlintas dalam pikirannya.

"H-hyunjin!" panggilnya membuat pria itu menghentikan langkahnya. "A-aku... akan mempertimbangkannya. Tapi ku mohon jangan tinggalkan aku sendiri disini." Berhasil! Hyunjin kembali mendekat padanya dan menyejajarkan tingginya, sebelum akhirnya menatap dalam manik mata milik wanita itu.

"Kau benar-benar takut sendirian ya?" dengan cepat Heejin menganggukkan kepalanya, membuat senyuman tipis tergambar di wajah tampannya.

Sebenarnya Heejin benci melakukan hal ini, namun ia harus berpura-pura lemah agar bisa keluar dari ruangan ini. Tak lama berselang ikatan tali yang mengekangnya terlepas, membuat Heejin bernapas lega. Namun ketenangan itu tak bertahan lama ketika ia mendengar suara borgol yang terkunci.

"H-hyunjin... apa yang kau lakukan?" tanyanya ketika menyadari bahwa pergelangan tangan kanannya terkunci sebuah borgol dimana sisi lainnya mengikat pergelangan tangan kiri pria itu.

"Kau pikir aku sebodoh itu membiarkanmu berkeliaran dengan bebas? Tidak, Heejin. Aku jauh lebih pintar dari yang kau bayangkan." Heejin menelan salivanya kasar, ia tak menyangka gerak-geriknya terbaca dengan mudah oleh pria dihadapannya kini.

"Jangan harap kau bisa pergi lagi dariku, Heejin."





~~~~





Di apartemennya, Soobin merasa khawatir karena Heejin tak kunjung pulang dan tak bisa dihubungi. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00, namun wanita itu belum juga pulang. Beruntung Jisoo sudah tidur, walau sebelumnya anak itu merengek ingin ditemani Ibunya. Sepertinya ia tertidur karena lelah menangis.

Exclusive Contract (Jinverse) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang