I'm soooooo sorry for the late late update 😭😭 here the last part of this story. Enjoy reading! 😉
Heejin memasuki ruang perawatan di sebuah rumah sakit yang berlokasi di Seoul. Ia mengganti bunga mawar dalam vas yang sudah mulai layu. Setelah membuangnya, Heejin mengganti air yang ada dalam vas dan membawanya kembali ke ruang perawatan dimana terdapat sosok pria yang masih terbaring tak sadarkan diri. Sebelumnya ia mengunjungi toko bunga untuk membeli satu ikat bunga lily putih yang kini ia masukan ke dalam vas. Pandangannya kembali melirik sosok yang berada di sebelahnya dan memilih duduk di kursi yang tersedia disana."Sudah satu minggu berlalu." Gumamnya sambil menggenggam tangan pria itu. "Berapa banyak waktu yang kau butuhkan agar bisa kembali, Hyunjin." Tambahnya yang kini menatap nanar sosok Hyunjin.
"Dokter mengatakan kau sedang dalam tahap penyembuhan, tapi mengapa hingga kini kau tak kunjung membuka matamu?" Tanyanya yang mulai terisak.
"Maafkan aku, Hyunjin. Maafkan aku yang dulu pergi meninggalkanmu." Sesalnya yang kini mulai menangis.
"Maafkan aku yang telah menyakitimu, maafkan aku yang telah membuatmu kecewa, maafkan aku yang telah membuatmu seperti ini." Isaknya lagi membuat siapapun yang mendengarnya merasa iba.
"Ku mohon buka matamu, Hyunjin..." Tangisnya semakin menjadi ketika rentetan kenangan bersama Hyunjin melintas dalam ingatannya.
"Aku mencintaimu, Hyunjin... Ku mohon buka matamu agar kau tahu betapa aku masih sangat menyayangimu setelah perpisahan kita waktu itu." Ucapnya ditengah tangisannya.
"Aku mohon... Kembalilah..."
Hyunjin's POV
Strange place
Dimana aku? Mengapa disini sangat gelap? Kedua kakiku mulai mempercepat lajunya, tanpa arah dan tujuan yang jelas. Sekencang dan sejauh apapun aku berlari, tempat ini seperti labirin tak berujung. Rasa penat mulai menghampiri, terlihat jelas dari napasku yang tersenggal. Haruskah aku menyerah akan keadaan ini?
Ku mohon buka matamu, Hyunjin...
Tunggu! Bukankah itu suara Heejin?
Aku mencintaimu, Hyunjin...
Benar itu suara Heejin!
Ku mohon buka matamu agar kau tahu betapa aku masih sangat menyayangimu setelah perpisahan kita waktu itu.
Heejin! Ku mohon jangan pergi! Aku juga mencintaimu! Tanpa sadar aku kembali berlari. Tidak! Aku tidak boleh menyerah sekarang! Heejin membutuhkanku dan aku juga membutuhkannya!
Aku mohon... Kembalilah...
Tunggu aku sebentar lagi, Heejin! Aku akan kembali.
Di ujung jalan, dapat ku lihat seberkas cahaya yang semakin terang saat aku mendekatinya. Sepertinya itu jalan keluar dari tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exclusive Contract (Jinverse) ✔
Fiksi PenggemarHeejin yang tengah berjuang bertahan hidup di kota elit Seoul. Tiba-tiba ditawari sebuah kontrak eksklusif oleh seorang billionaire muda yang merupakan teman masa kecilnya dulu. Akankah ia menerima tawaran menggiurkan tersebut? Atau... memilih merat...