06. You Are Mine, Only Mine

166 29 6
                                    

Finally bisa up!!! Enjoy reading lovelies 💕💕
Mian kalau typo bertebaran muehehe

Heejin menyeka keringatnya ketika selesai membereskan rumah yang terlihat seperti kapal pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Heejin menyeka keringatnya ketika selesai membereskan rumah yang terlihat seperti kapal pecah. Ia membaringkan tubuhnya di atas sofa dan mulai memejamkan kedua matanya. Namun baru beberapa menit terlelap, ia merasakan sepasang lengan memeluk pinggangnya. Heejin menoleh dan menemukan sosok Hyunjin yang kini berbaring disampingnya. Ia tersenyum dan mengusap pucuk kepala pria yang terlihat seperti bayi besar itu.

"Bayi besar sudah bangun rupanya." Canda Heejin membuat Hyunjin mengeratkan pelukannya.

"Jangan pergi." Heejin memlih mengusap lembut rambut pria itu.

"Aku hanya membersihkan kekacauan yang telah kau buat Hyunjin." Jawabnya lembut, namun tak membuat pria itu melepaskan pelukannya.

"Jangan pergi lagi."

"Hm." Jawabnya singkat karena ia sudah sangat lelah dan memilih untuk memejamkan kedua matanya.

"Heejin."

"Hm?"

"Ayo kita pacaran." Sontak Heejin membuka kedua matanya sempurna. Apa ia tidak salah dengar?

"Eh? Mengapa tiba-tiba?" Tanyanya masih dengan rasa terkejutnya.

"Ucapan Yeji menyadarkanku." Heejin menatap Hyunjin serius. "Ia mengatakan bahwa aku egois karena memperlakukanmu sesuka hatiku tanpa ikatan yang jelas." Heejin terdiam mendengarnya.

"Hyunjin."

"Ya?"

"Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?"

"Tentu saja." Sesaat Heejin ragu menanyakannya, tapi obrolannya dengan Yeji kemarin cukup membuat rasa penasarannya mencuat.

"Mengapa kau selalu dingin pada wanita yang kau temui?" Kini giliran Hyunjin yang terdiam.

"Bagaimana reaksimu jika alasan dibalik semua itu adalah karena aku menunggumu." Lagi, Heejin tak dapat membendung keterkejutannya.

"Hah?"

"It's because of you, I'm waiting for you, Heejin." Jujur Heejin tidak mengerti.

"Mengapa kau menungguku? Bukankah dulu kau dingin padaku juga?" Hening menyelimuti keduanya.

"Sebenarnya..."




Ting Tong!




"Biar aku saja yang membuka pintunya." Ujar Heejin yang hendak bangkit namun Hyunjin tak melepaskan pelukannya. "Hyunjin, ada tamu yang datang! Kita harus segera membuka pintu." Akhirnya pria itu melepaskan dekapannya, namun ketika Heejin hendak melangkah ia kembali memeluknya dan terpaksa wanita itu harus menyeretnya hingga ke pintu depan.

Exclusive Contract (Jinverse) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang