10. Life Without You=A Mess

111 21 5
                                    

Yeay! Bisa update lagi! Enjoy reading lovelies. Mian kalau banyak typo ya huhu💕

 Mian kalau banyak typo ya huhu💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prang!


Prang!


Prang!




"AARRGGHH!!!" pekik seorang pria sambil melempar barang yang berada di dekatnya.

Percayalah keadaan rumah itu sangat kacau. Pecahan kaca berserakan dimana-mana dan perabot hancur berantakan. Ulah siapa lagi jika bukan si pemilik rumah, Hwang Hyunjin. Sejak kepergian Heejin, Hyunjin berubah menjadi sosok tempramen yang mudah melempar barang ketika emosinya tidak stabil. Entahlah berapa banyak barang yang bisa ia hancurkan setelahnya.

"Astaga Hyunjin! Kau benar-benar menghancurkan seisi rumah?!" Hyunjin mendongak sebelum akhirnya memalingkan muka melihat sosok saudara kembarnya, Yeji.

"Pergi." Ucapnya dingin namum tak membuat Yeji bergeming.

"Kau sudah mengurung diri selama satu minggu. Sampai kapan kau akan seperti ini?"

"Tinggalkan aku sendiri!"

"Tidak sampai kau ikut denganku."

"KU BILANG TINGGALKAN AKU SENDIRI HWANG YEJI!!"

"LALU KAU AKAN MATI DENGAN CARA YANG BODOH, BEGITU?!" hening, Hyunjin memilih diam tak menjawab. "Setidaknya biarkan aku mengobati luka di tanganmu." Finalnya yang kini melangkah menuju dapur dan mengambil kotak P3K. Beruntung Hyunjin tidak menghancurkannya, atau mungkin belum sempat.

Kini keduanya duduk di sofa ruang tengah, dengan Yeji yang kini mengobati luka di tangan saudaranya itu. "Kau pasti memukul tembok lagi, kan?" Tanyanya masih dengan aktivitasnya, namun si pemilik tangan memilih bungkam membuat Yeji menghela napas.

"Jangan menyakiti dirimu sendiri." Tambahnya membuat pria itu menundukkan kepalanya.

"Yeji."

"Hm?"

"Apa yang akan kau lakukan jika Yeonjun hyung pergi meninggalkanmu tanpa sebab?" Yeji terdiam sejenak.

"Tentu saja aku akan sangat sedih dan mungkin akan menangis semalaman memikirkan alasan mengapa ia pergi." Jawabnya membuat Hyunjin terdiam. "Tapi seiring berjalannya waktu, mungkin aku akan menyerah dan menganggap bahwa aku tidak cukup baik untuknya." Tambahnya yang kini membalut tangan Hyunjin dengan perban.

"Hyunjin, apa yang membuatmu marah seperti ini? Terakhir kali kau menyakiti dirimu sendiri adalah ketika kau gagal masuk universitas pilihanmu." Tanyanya membuat namun tak membuat pria itu bergeming. Walau sudah tahu alasannya, tetap saja ia tak menyangka Hyunjin akan kembali seperti ini setelah Heejin pergi.

"Aku seorang pecundang." Yeji mengerutkan dahi mendengarnya.

"Apa yang kau bicarakan?" Tanyanya lagi membuat Hyunjin tiba-tiba tertawa.

Exclusive Contract (Jinverse) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang