I'll pick up these broken pieces 'til I'm bleeding
If that'll make it right
'Cause there'll be no sunlight
If I lose you, babyNow playing
It Will Rain - Bruno Mars***
Walau aku menulis seribu paragraf, mereka takkan paham, Za.
***
Part 6
Kala itu musim hujan. Dan sore itu aku baru keluar dari sebuah minimarket yang ada di komplek perumahanku. Aku melihat langit, hujan turun begitu deras. Aku menghirup udara berulang kali. Amat menenangkan.
Bau hujan yang menyentuh tanah benar-benar menjadi canduku.
Aku membuka payung yang sudah ku bawa. Setelah itu aku bergegas berjalan pulang. Rumahku tidak jauh, hanya beberapa ratus meter.
Saat aku maju satu langkah, tiba-tiba seseorang mendekat dan turut meneduhkan dirinya dibawah payung yang aku bawa.
Aku terkejut, tentu saja.
"Nebeng ya," ujar seseorang tersebut.
Aku menampilkan senyumku lalu mengangguk. "Oh boleh boleh," ujarku
Kami berdua berjalan di komplek perumahan yang amat sepi. Dengan suara hujan yang kala itu memecah keheningan diantara kami. Hingga di menit berikutnya aku memutuskan bertanya
"Rumahnya di mana?" tanyaku
"Kamu di mana?" Bukannya menjawab, seseorang itu malah balik bertanya
Aku menyebutkan nomor rumahku
"Ah iya. Aku nebeng sampe situ aja," ujar orang tersebut
"Ah gapapa. Aku anter aja"
"Ga usah"
"Loh... Kalau gitu sama aja dong ujung ujungnya basah?" tanyaku heran
"Ahahaha. Biar kamu tau aku ada di dunia ini aja," ujarnya membuatku semakin bingung
"Maksud-"
TINN
Aku benar-benar terkejut saat klakson mobil berbunyi begitu nyaring. Sejujurnya memang salah kami si yang berjalan di tengah jalan.
Saat itu lenganku di tarik cukup kencang oleh seseorang yang tidak aku ketahui namanya tersebut agar aku tidak terserempet mobil
"Ah.. makasi ya," ujarku
"Tuker posisi ya" Seseorang itu langsung berdiri di selah kananku.
Aku membeku dibuatnya
"Gapapa kan?" tanya dia dengan senyum manis yang bertengger di wajahnya. Demi apapun pria ini tampan sekali.
"Gapapa kok. Makasih banyak ya," jawabku
Kami kembali melangkahkan kaki menyusuri jalan
"Ara kan?" tanya seseorang tersebut
Aku kembali dibuat terkejut
"Hah?"
"Kamu Ara kan?"
"K-kok..."
"Hm?"
"Ko bisa tau?"
"Archellia Edrea Arabella. 11 MIPA 2 absen 5," ujar seseorang tersebut. Aku benar-benar dibuat terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Teen Fiction"Aku suka hujan... Tapi buat semua manusia kayaknya pelangi lebih menarik." *** Archellia suka kejelasan. Tapi kali ini rasanya abu-abu mungkin lebih menenangkan. Archellia suka melihat dunia, tapi kali ini ia hanya punya pilihan untuk menutup mata...