23. Ice Cream

125 25 9
                                    

Now Playing
Rumpang - Nadin Amizah

***

Terima kasih ya. Terima kasih untuk tetap hidup.

***

Chapter 23

Malam ini Ara sudah terlihat cantik dengan jaket jeans yang membalut tubuhnya, juga topi berwarna putih yang bertengger manis di atas kepalanya.

Ara mengambil kunci motornya, lalu bergegas keluar kamar menghampiri sang ibu.

"Ibuuu"

"Et cantik amat," ucap sang Ibu. Ara tersenyum dibuatnya.

"Bu Ara ke rumah Acel yaa.. Ara ga bawa HP bu, lupa di carger. Kalau perlu apa-apa chat nya ke Acel aja," ucap Ara.

"Kata ayah nanti ibu sama ayah mau nyusul kalian kalau ayah udah pulang kerja. Nanti pas udah masuk tengah malem kamu ke resto ya," ujar Ibu.

"Ibu sama ayah gausah lah... Dingin bu."

"Gapapa ibu juga pengen jalan-jalan kali," ujar Amida.

"Yaampun ibu. Yaudah Ara duluan ya bu," ujar Ara lalu menyalimi tangan ibunya.

"Iya hati-hati ya nak. Bilang Arsel jangan ngebut-ngebut," ujar Amida.

"Ara juga bawa motor bu," ujar Ara.

"Oh yaudah. Hati-hati kamu."

"Siap ibu. Ara berangkat ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

***

Ara berdecak kesal saat Arsel malah tiduran di kasurnya dengan wajah yang ditutupi bantal.

"Bangunnn...."

Ara berusaha menarik bantal yang menutupi wajah Arsel, namun tangan Arsel mencengkram bantal tersebut erat.

"Cel! Bete tauga. Aku udah rapii!!!"

"Hm iya maaf. Lain kali deh," ujar Arsel pelan.

"Enteng banget," cibir Ara.

"Bangun cepetan!"

Ara terus berusaha menarik bantal yang menutupi wajah Arsel hingga akhirnya bantal tersebut dapat Ara raih.

"Cel cepet melek, ambil jaket, berangkat. Liat ini Archellia Edrea Arabella udah secakep ini woy!"

Ara terus saja marah-marah tapi hanya direspon 'hm' 'hm' oleh Arsel. Sialan Arsel.

"ACELLL MAU ULTAH HARUS BAHAGIA!!! JANGAN MURUNG GINI!!!"

"hm"

"BANGUN!!!"

"...."

"SIRAM NI"

"...."

"ACEL AH NANGIS AH BETE BANGET. PULANG NI BILANG IBU!!!"

Ara berteriak sambil memukuli lengan Arsel.

"Ih acel..."

Ara menghela nafas panjang. Sebenarnya Ara tidak benar-benar kesal karena paham mood Arsel pasti mendadak turun mengingat besok adalah hari ulang tahunnya.

Ara diam saja setelahnya.

Selang beberapa menit, Arsel terlihat membuka matanya dan bangkit dari posisi tidurnya.

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang