Now Playing
Tangga - Cinta Tak Mungkin Berhenti***
Tiga tahun bukan waktu yang singkat, tapi gapernah cukup lama buat bikin rasaku jadi biasa aja.
***
Chapter 17
Malam ini adalah perayaan ulang tahun panti asuhan. Ara sudah bersiap-siap dengan rok berwarna mocca dan sweeter putih yang melekat cantik di tubuhnya.
"Ayah sama ibu ga ke panti?" tanya Ara
"Kamu aja"
"Kenapa?"
"Mau jalan-jalan berdua kita, pacaran," jawab Ayah
"Udah tua juga," ujar Ara
"Dah sana kamu juga pacaran aja sama Eza," ujar Ayah
"Rame kok. Acel, Killa sama Gama juga ikut," ujar Ara
"Yauda gih," ucap sang Ibu
"Yaudah Ara berangkat ya," ujar Ara
****
Ara sudah sampai di panti asuhan. Acara belum dimulai, masih sekitar 10 menit lagi.
Ara, Eza, Arsel, Killa, dan Gama berpencar. Mereka semua turut membantu panitia dalam acara ini.
Kini Ara tengah berbincang bersama ibu panti dan Kanaya mengenai acara malam ini.
"Bu waktu itu kan udah ngadain acara ya? Malam jum'at atau sabtu gitu deh Naya lupa," ujar Kanaya
"Iya nak, kita ngadain lagi," jawab ibu panti
"Ah gitu..."
"Tanya kenapa dong Kak," ujar Ara membuat Kanaya mengerinyitkan keningnya
"Ya pengen aja?" ujar Kanaya
"Tanya dulu Kak. Kenapa gitu," ujar Ara
Kanaya semakin bingung dibuatnya
"Kenapa?"
"Karena yang waktu itu cuma acara kecil, sekarang lumayan meriah. Soalnya ada pemilik pantinya," ujar Ara
Kanaya terdiam. Mulutnya tiba-tiba terasa membeku beberapa saat
"Hah?"
"Iya"
"Rafka?" tanya Kanaya ragu
"Iya. Kak Rafka!" Ara berujar semangat
"Emang iya bu?" tanya Kanaya pada ibu panti
Ibu panti mengangguk
"Iya... Makanya ibu maksa kamu ke sini," ujarnya kemudian bangkit dari posisi duduknya. "ibu ke yang lain dulu ya... Rafkanya belum dateng kok sayang, siapin hati dulu aja," sambungnya kemudian pergi meninggalkan Ara dan Kanaya yang masih membeku di tempatnya
Kanaya mendadak gelisah sendiri. Ada perasaan campur aduk yang benar-benar tak bisa ia jelaskan.
Tiga tahun bukan waktu yang singkat... Tapi tak pernah cukup lama untuk membuat perasaan Kanaya menjadi biasa saja.
"Ra..."
"Hm?"
"Serius Rafka mau ke sini?" tanya Kanaya memastikan
"Serius Kak," jawab Ara
Kanaya mengembuskan nafas panjang. Astaga. Ia tidak siap.
"Kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Teen Fiction"Aku suka hujan... Tapi buat semua manusia kayaknya pelangi lebih menarik." *** Archellia suka kejelasan. Tapi kali ini rasanya abu-abu mungkin lebih menenangkan. Archellia suka melihat dunia, tapi kali ini ia hanya punya pilihan untuk menutup mata...