Now Playing
Night Changes - One Direction***
Aku akan selalu sama. Memastikanmu baik-baik saja.
***
Chapter 22
Sudah dua hari Ara dan Raneza tidak berkomunikasi sama sekali. Bahkan saat papasan di sekolah, tak ada diantara meraka yang saling menyapa.
Hari ini hari sabtu, tepat hari di mana Eza akan tanding Basket mewakili sekolahnya di pusat kota.
Sekarang masih pagi sekali. Pukul 6.00 namun Ara sudah siap dengan sweeter rajut broken white oversize dipadukan dengan jeans pendek se lutut. Ia juga sudah menyiapkan kotak makan berisi beberapa makanan untuk sarapan pagi.
Ara mengambil tas selempang dan pergi ke dapur mengambilnya kotak makan, kemudian bergegas pergi.
Motor Ara melaju menerjang dinginnya Lembang di pagi hari. Sudah banyak kendaraan yang berlalu lalang memberi kehidupan pada kota Kembang ini.
Motor Ara melaju dengan kecepatan standar cenderung cepat, lalu berbelok menuju sebuah perumahan.
***
Ara menekan bel untuk ke tiga kalinya. Setelah itu ia hanya diam menunggu dibukakan pintu oleh sang pemilik rumah.
Dan tak lama setelah itu, pintu terbuka.
"Hai," sapa Ara canggung.
Raneza yang muncul dari balik pintu dengan wajah baru bangun tidur terlihat mengerejapkan matanya, masih menyesuaikan cahaya yang masuk.
Beberapa saat setelahnya, Raneza balik menyapa Ara.
"Eh- hai!"
Keduanya sama-sama terlihat canggung.
"Ah ini... Aku cuma mau ngasih ini aja," ujar Ara sambil menyodorkan sebuah tas yang berisi kotak makan.
"Ah apa ini?"
"Sarapan."
Eza mengambilnya sambil mengangguk canggung
"Makasih... Repot-repot Ra," ucap Raneza
Ara tersenyum mendengarnya.
"Engga kok. Semangat ya tandingnya. Jangan lupa sarapannya dimakan," ujar Ara. "Aku ada urusan, jadi langsung pulang ya," sambungnya kemudian pamit pergi.
Namun baru saja Ara berbalik badan, Raneza memanggilnya.
"Ara..."
"Ya?"
"Nanti pulang tanding aku mau pulang ke Jakarta... Ke rumah Mamah," ucap Eza
"Ah iya, salam buat mamah ya," ujar Ara
"Iya"
"Oke"
"Oke..."
"Yauda aku pulang ya"
"Iya"
"Oke"
"Eh Ara"
"Iya?"
"Makasih"
"Okey"
"Hati-hati."
Ara hanya tersenyum sambil mengangguk, lalu mengendarai motornya dan pergi meninggalkan Eza yang masih diam di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Teen Fiction"Aku suka hujan... Tapi buat semua manusia kayaknya pelangi lebih menarik." *** Archellia suka kejelasan. Tapi kali ini rasanya abu-abu mungkin lebih menenangkan. Archellia suka melihat dunia, tapi kali ini ia hanya punya pilihan untuk menutup mata...