32• UKS

2.7K 168 77
                                    

Tidak biasanya ruang UKS lenggang pada hari Senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak biasanya ruang UKS lenggang pada hari Senin.Di dalam sini tidak ada orang selain Rasila.Jika tadi ia bersama dengan adik kelas dan berbincang-bincang cukup lama.Kini adik kelas tadi merasa sudah mendingan jadi pergi ke kelas lebih dulu.Jadi sekarang ia hanya di dalam uks sendirian.Badannya terasa sangat lemas dan tidak bertenaga.Penjaga UKS tidak masuk hari ini karena anaknya sedang sakit.Dokter yang biasa berjaga sedang melakukan seminar di luar kota.Tamara sedang tidak ada di sekolah karena menjadi mengikuti lomba PMR.Senja?dia ada acara keluarga di Manado.

Saat Rasila sedang merasa kesepian tiba-tiba terdengar suara pintu UKS terbuka dengan keras.Setelahnya suara pintu di kunci dari dalam menyusul.Jujur saja sempat membuat Rasila was-was dan sedikit takut.Namun saat mencium bau parfum yang sangat familiar baginya malah membuatnya khawatir.Ia jadi tahu kalau orang dengan nafas memburu yang satu ruangan dengannya kini adalah Raskal.Ada apa dengan laki-laki itu?dia terdengar seperti sedang marah besar.Tak lama kemudian terdengar suara tangis yang sangat pelan tapi sangat memilukan.

Rasila pelan-pelan duduk di ranjang kemudian menyibak gorden yang menjadi penyekat.Raskal yang kaget langsung buru-buru mengusap air matanya.

"Al lo kenapa?Ini dahinya kenapa?" Rasila akan memegang kepala Raskal.Namun, laki-laki itu menepisnya dengan kasar.

"Gw kan cuma nanya apa salahnya sih tinggal jawab doang.Ya Allah Al tangan lo berdarah," mata Rasila membulat

"Cerewet," guman Raskal pelan.

"Duduk gw obatin," kata Rasila tapi lebih seperti perintah.

"Nggak," kata Raskal ketus.

"Nurut bisa nggak sih?!!" Rasila mulai kesal.

"Ogah," Raskal masih keras kepala.

Perempuan itu mengambil beberapa kapas,kain kasa,alkohol dan juga obat merah.Menarik tangan Raskal kemudian mengobatinya dengan hati-hati.Sedikit heran karena Raskal tidak meringis kesakitan.Ia bahkan sempat menekan kapas beralkohol di luka Raskal namu laki-laki itu tidak menampilkan ekspresi kesakitan.Hanya memasang tampang datar dan sesekali berkata "Obatin yang bener" Yang lebih mengherankan lagi Raskal mau di sentuh dan mendengarkannya hari ini.

Tanpa Rasila sadari sedari tadi Raskal memperhatikannya.Mulai dari saat Rasila mengambil obat sampai saat ini mengusapkan kapas beralkohol di telapak tangan kirinya.Yang tadi sempat terkena pisau saat melawan Yudha siswa SMA Baratha.Mata hitam pekat itu menelusuri setiap jengkal wajah Rasila.Pandangnya jatuh ke bibir pucat Rasila.

"Sakit?" tanya Raskal tapi terkesan tidak seperti orang yang sedang bertanya.

"Ya maaf ini juga udah pelan-pelan kok," jawab Rasila sambil mengerucutkan bibirnya terlihat sok imut.Sepertinya perempuan itu salah menangkap perkataan Raskal.

"Hem," Raskal berdehem untuk menghilangkan senyum yang hampir tersungging di bibirnya.

Rasila perempuan yang beberapa bulan belakangan ini berada di sekitarnya.Berhasil mencuri hati bundanya dan akrab dengan abang-abangnya.Bahkan Kafka sepupunya yang berada jauh di Semarang juga mengenal perempuan ini.Alasannya pun cukup klise karena Kafka bersahabat dengan Radit sepupu Rasila.Yang paling mengejutkan belum lama ini Raskal mengetahui jika kakeknya Wiranata Abdi Negara mengundang Rasila secara pribadi untuk datang ke kediamannya.

RASKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang