34• Ulang Tahun

1.9K 94 42
                                    

"Woy bos kemana aja lu baru kelihatan," sapa Bima saat melihat Raskal memasuki bescham Achelous

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woy bos kemana aja lu baru kelihatan," sapa Bima saat melihat Raskal memasuki bescham Achelous.

"Biasalah kayak gatau aja lo," jawabnya dengan tanpa ekspresi.

"Kemana lagi nih kemaren kemaren kan labuan bajo,"

"Karimunjawa,"

"Sampe lupa,dicari Devon. Tadi pesen kalau semisal lo dateng suruh ke belakang,"

Tanpa mengatakan apapun Raskal berjalan ke ruangan belakang yang biasanya dijadikan tempat untuk bermain tenis.Menemukan Devon yang tengah duduk termenung sambil menikmati secangkir teh hangat.

"Kenapa,"

"Rajidae berulah lagi,"

Mendengar itu Raskal menghembuskan napas dengan kasar.

"Beberapa hari yang lalu waktu mereka hadang mobil Rasila didekat blok M. Untung gw sama anak anak lihat jadi kami bantuin sekalian anterin pulang. Kayaknya mereka dendam sama kita karena udah dibikin kalah pas lomba di kandang sendiri terlebih lo bikin Hendy masuk penjara. Karena kasus pemerkosaan Alisa yang berhasil lo menangin waktu itu. Sorry,gara gara gw lo jadi kena masalah kal,"

"Nope dev gw bantu Alisa juga atas dasar kemanusiaan bukan cuma karena lo yang minta,"

"Gw tetep ngerasa utang budi sama lo,"

"Gw tinggal ke kamar,"

Pergi untuk memberikan ruang pada Devon. Raskal pikir Devon butuh sendiri. Padahal mah ya kalau sedih itu ditinggal sendirian malah tambah sedih ngerasa fell lonely. Need human buat ngepukpuk sama pengen di peluk Raskal aja yang nggak peka.

Mengambil buku bersampul hitam yang sengaja dia simpan di dalam almari. Sudah lama sekali ia tidak membuka buku ini. Tidak tahu sudah lembar ke berapa yang ia tulis yang jelas sudah sangat banyak. Tidak ada yang tahu mengenai hobi Raskal ini.

Raskal hobi menulis puisi selain itu ia juga sering menulis peristiwa mengesankan dalam hidupnya. Buku ini diberikan ayahnya saat ulang tahunnya yang ke 7. Ayahnya berkata "Nak,ayah tidak bisa senantiasa mendengarkan ceritamu.Kamu bisa menulisnya disini.Ayah pasti akan membacanya"

Berbicara soal buku ini Raskal jadi merindukan ayahnya. Laki-laki hebat yang akan selalu menjadi panutannya. Kalau boleh jujur Raskal ingin sekali mengambil sekolah militer kemudian mengabdikan diri kepada negara. Namun, mewujudkannya cita-cita hanya akan membuat ibunya bersedih karna mengingat ayahnya. Ia memilih untuk mengubur mimpinya.

Raskal mengembalikan buku itu ke tempat semula. Perasaannya hari ini tidak cukup baik. Bagaimana tidak bundanya melupakan hari ulang tahunnya. Tidak ada kue ulang tahun atau setidaknya ucapan selamat dan pelukan hangat saja sudah cukup untuknya. Menyebalkan sekali tadi pagi bunda pergi dengan terburu-buru tidak sempat membuat sarapan.

Perut Raskal berbunyi meminta untuk di isi. Melihat jam dinding sudah pukul 2 siang. Ia memilih ke dapur mencari makan untuk mengajal perut. Menemukan setoples kukis lalu membawanya ke depan ruang televisi. Disana sudah ada teman-temannya minus Angkasa,Liam dan Erlan. Tiba-tiba saja terdengar keributan dari pintu depan. Angkasa,Liam,Erlan dan Chila datang.

RASKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang