17•Panah Rasila

4.5K 285 25
                                    

Di sebelah barat laut pasar prambanan terdapat banyak wahana permainan dan tempat untuk latihan memanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebelah barat laut pasar prambanan terdapat banyak wahana permainan dan tempat untuk latihan memanah.Rasila yang sedang berjalan bersama teman-teman terlihat antusias saat melihat itu.

"Raskal main itu yuk,"Rasila menarik tangan Rasila menuju area memanah.

"Gw bisa jalan," Raskal melepas pegangan tangan Rasila kemudian berjalan duluan.

"Kasian deh lo," kata Bima tersenyum mengejek.

Rasila tak memerdulikan hal itu.Dia mengekori Raskal lalu berbicara kepada bapak-bapak yang ada disana.Tak lama kemudian dia berjalan ke arah Raskal.Sambil membawa perlengkapan memanah.

"Raskal,kalau gw bisa manah tepat dititik hitam itu.Lo harus jadi pacar gw.Gimana?"Rasila menaik turunkan alisnya.

"Untungnya buat gw?"Raskal menaikan sebelah alisnya.

"Enak di elo itu mah," sahut Bima.

"Gini aja deh.Kalian berdua memanah trus yang bisa memanah 3 kali tepat di titik hitam menang yang nggak bisa kalah.Kalian hanya boleh memanah 5 kali.Yang menang boleh minta 3 permintaan ke yang kalah.Gimana?" tanya Bara kepada Rasila dan Raskal.

"Oke siapa takut," Rasila terlihat santai. Raskal nampak berfikir namun pada akhirnya dia menganguk.

"Cowok duluan," Rasila mempersilahkan Raskal yang sudah siap.

Raskal segera mengambil alat memanah yang akan dia gunakan.

"Wish you lucky," kata Nial kepada Raskal.

"Aku padamu kal," teriak Bima yang membuat teman nya ingin muntah.

"Berisik," kata Raskal datar.

Di percobaan pertama dia gagal.Membuat Nial,Liam,Bima dan Devon mendesah kecewa.Di percobaan kedua berhasil.Di percobaan ketiga dan keempat busur panah Raskal meleset ke papan yg berwarna merah.Di percobaan ke lima dia berhasil.

Rasila yang berada di samping Raskal sedang merengangkan otot-otot tangan nya.

"Biasanya yang banyak gaya gini nih yang nggak bisa,"sindir Liam.

"Bacot yam," Siren memutar bola matanya malas.

"Apa lu panggil gw yam yam.Lu pikir gw ayam?"Liam mendengus.

"Iya,"Siren mengejek.

"Lu tuh ya,"Liam mengertakan gigi-giginya.

"Udahlah iam,"Arkhan menatap Liam.

"Bisa gw mulai?"tanya Rasila.

"Mulai-mulai aja sih," kata Devon dengan malas.

Rasila mulai membidik sasarannya.

Stt..

Stt..

Menancap dengan sempurna.Disusul panah berikutnya.Membuat teman-temannya melongo.

RASKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang