Abia ibunda Atha

143 12 1
                                    

JLEBBBB

"hahh huftt huhh huhh...huhh.." ia ter engah-engah sambil memegangi dadanya yang terasa sesak. Seakan akan ia selesai berlari mengelilingi satu lapangan sekolahnya. Dengan nafas tak beraturan, ia memperhatikan di sekitarnya. Apa yang terjadi? tempat apa ini? sempit, gelap, dan terasa sesak.
Ia mencoba mengingat apa yang terakhir ia ingat.

"aku tadi di rumah kok" gumamnya, ingatan mulai kembali, tapi sedetik kemudian ia panik.

"HAH JANGAN JANGAN AKU LAGI DI CULIK?! INI PASTI AKU LAGI DI KURUNG?!" mungkin sekarang ia berada di dalam peti.

Disela kepanikannya, ia mulai ingat dengan jelas bahwa baru saja ia jatuh dari tangga hingga tak sadarkan diri. Gadis itu meraba kepala belakangnya yang dirasa sedikit nyeri. Tapi ia sama sekali tak menemukan jejak luka disana. Ia kembali fokus, mencoba meraba semua sudut dinding kecil itu.

"kenapa ini ya Allah?" Rabbani semakin bingung. Ia mendorong dorong dinding sempit itu hingga dinding di depannya terdorong keluar. Ternyata ia di dalam lemari. Perlahan ia membuka lemari dengan ragu, dan...

"AAAAAA!!! ASTAGFIRULAHH!"

Rabbani berteriak dan terlonjak kaget karna tepat di hadapanya ada sebuah wajah lelaki yang sedang menatapnya heran. Lelaki itu sama terkejut sepertinya, ia mundur beberapa langkah. Beberapa detik kemudian mereka saling pandang kebingungan, memandang dalam sunyi sibuk dengan pikiran masing-masing.

"dia siapa?"

"ko ada bule si?"

"dia ngapain ngeliatin badan aku?"

"aku dimana?"

"benerin diculik nih?"

"ya Allah gimana ini dimana?"

"bunda dimana?" Mata gadis itu memanas saat mengingat bundanya berteriak histeris mengkhawatirkan dirinya yang jatuh dari tangga.

"pakaian dia aneh sekali"

"untuk apa dia di dalam lemariku"

"mengapa hidung dia kecil sekali?"

"kulitnya lebih cerah dari kami"

"apa dia dari bangsawan?"

"matanya sangat kecil dan tajam"

"apa dia dari china?"

"mana ada maling secantik dia"

"bagaimana bisa dia pesek tapi cantik!"

"Allahuakbar!!" Lelaki itu langsung mengerjapkan matanya berusaha menyadarkan diri. Ia merasa malu saat menyadari ia telah menatap Gadis itu secara tidak sopan. Ternyata  lelaki ini lebih bingung dibanding gadis itu.

PRANG!!!

Suara kendi yang jatuh menyadarkan mereka berdua. Sontak mereka menoleh ke arah sumber suara. Disana terlihat ibu muda yang menatapnya kaget.

Ketiga orang tersebut saling memandang bingung. Belum sempat mencerna apa yang terjadi, ibu muda tersebut melebarkan langkahnya mendekati lelaki itu. Kemudian ibu itu menjewer telinga pemuda kuat-kuat.
Melihat pemandangan itu saja, dapat disimpulkan bahwa dialah ibunya.

"kulu hadha alwaqt ahtafazat bifatat min hi? hal ealimatuk 'umuk dhalik ya atha?"

(selama ini kamu menyimpan perempuan?dia siapa?apa ibu mengajarimu itu wahai, Atha?!)

RabbaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang