kehidupan baru

44 5 0
                                    

"jangan kau mudah percaya padanya! zaman sekarang wanita kecil pun bisa menjadi pencuri!" ucap Ratu pada Raja karena merasa tak terima Rabba tinggal di istana!

"kita tak memiliki bukti yang kuat, ratuku"

"lihatlah wajahnya! jangan tersihir hanya karena wajah polos itu! jelas jelas wajahnya sama dengan musuh kita! mongol! bukankah kita harus melapor pada pusat?"

"aku harus memastikan nya dahulu apakah dia jahat atau tidak, jangan gegabah!" ucap Raja terlihat tenang menanggapi ocehan istrinya.

"jikapun menunggu, dia harus segera dipulangkan! menunggu sampai kapan? sampai perang selesai? bagaimana jika kita dituduh menyembunyikan musuh?" tanya Ratu begitu menggebu gebu.

"kau pikir dia akan dipulangkan kemana? tidak mungkin mengirim dia pulang pada keadaan seperti ini!" ucap Raja sudah mulai kesal karena ocehan istrinya malah membuat semakin pusing!

"kau percaya dia berasal dari masa depan?"

"entahlah" pasrah Raja menghembuskan nafasnya gusar.

"apakah ada yang mengerti tentang hal seperti ini? dimensi dimensi dan semacamnya?" tanya Raja.

"kau akan bertanya pada tukang sihir??"

"tidak tidak! um tidak tahu" Raja bimbang dan kemungkinan akan bertanya pada tukang sihir. tapi ia tahu akan menurunkan harga diri kerajaan jika menggunakan sihir. tapi mungkin ini satu satunya cara?

"kita lihat saja perkembangan gadis itu dahulu"

🦋🦋🦋

"aku rindu Atha!" ucap Rabba yg dimalam hari itu sedang duduk berdua di taman bersama Sa'ad.

"ya! aku tahu! besok mari buatkan surat untuknya!" hibur sa'ad.

"oh iya benar! Atha pasti menunggu surat 4 hari ini! aduhh"

"dia pasti mengerti kau sedang diperjalanan"

"apa yang sedang dilakukan mereka yah?"

"hm, Abia memerah susu, Atha pergi kepasar, dan Asad menganggur"

"hahaha ya! dipikir pikir paman Asad memang menganggur! kenapa dia tak memiliki istri?"

"sejak dulu dia terlalu sibuk,tak memiliki waktu mendekati wanita. dia payah"

"padahal paman Asad keren, siapa yg tidak mau bersamanya?"

"sifatnya terlalu keras untuk sebuah keluarga"

"tidak! dia lembut kepadaku!"

"hm yah.. kalau begitu dia terlambat mendapatkan wanita"

"AHAHHAAHAH"  mereka terkekeh bersama. Rabba bersyukur Sa'ad ikut bersamanya.

"terimakasih selalu bersamaku!" ucap Rabba tiba tiba karena hal ini selalu mengganggu pikirannya untuk segera berterimakasih.

"bukankah kewajibanku?"

"yah.. kau orang baik yg selalu bersedia melindungiku dan menganggapku seperti anak! terimakasih sudah menemaniku jika tidak aku akan kebingungan di sini"

"aku bukan orang lain, anggaplah aku ayahmu"

ya, Rabba sudah mendengar kalau Sa'ad dahulu memiliki seorang putri se umuran sepertinya. jadi Sa'ad pasti merasa Rabba lah yg mengisi hati kosong akan rindu pada putri terdahulu.

Rabba membalas perkataan Sa',ad dengan senyuman manis. sebenarnya Rabba takut Sa'ad akan kembali sakit hati karena kehilangan putri. mau tidak mau Rabba pasti akan pergi kan?

RabbaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang