pagi itu setelah selesai Solat subuh, Sa'ad bersiap pergi keluar istana. tidak untuk melarikan diri, ia berniat mencari makanan untuknya dan Rabba. cukup banyak makanan di istana tapi lebih baik memakan hasil darinya.
dirasa Rabba masih tertidur, Sa'ad pergi keluar istana bersama kuda putih. ia berkata pada penjaga gerbang. "aku akan kembali" lalu berlalu menuju keramaian. kota Nabath cukup lebih teratur dalam pembangunan. mungkin karena letak kota nya pun strategis dekat dengan laut.
sa'ad membeli buah apel, gandum dan susu. jangan kalian bertanya darimana dia memiliki uang! bertahun tahun menjadi panglima, kau pikir uang nya sedikit? tidak mungkin!
Sa'ad bersemangat ingin berikan makanan dan menyantapnya bersama Rabba.
matahari pun mulai naik, tidak seperti saat berangkat yg matahari hanya mengintip saja menimbulkan warna biru tua.
Sa'ad menuju istana untuk pulang sambil menenteng kain berisi makanan.setelah sampai segera ia mengetuk pintu Rabba. "Rabba!". tak ada jawaban dari sana.
sekali lagi ia panggil "Rabba?". tak ada jawaban lagi. ia berpikir apakah Rabba masih tidur?tidak mungkin! ini sudah pagi! Rabba bukan tipe orang bangun siang siang.
"Rabba ayo sarapan". tak ada jawaban lagi. kini Sa'ad mencoba mengetuk pintutok..tok..tok..
"rabba??" panggil Sa'ad mulai kebingungan kemana anak ini pergi? karena penasaran, Sa'ad membuka pintu kamar Rabba dan terlihatlah kamar cantik yg kosong itu. tak ada Rabba disana, kasur nya pun terlihat sudah rapih. berarti Rabba sudah keluar?kemana?
Sa'ad kembali menutup kamar lalu pergi keluar mencari Rabba ke halaman. setelah berkeliling beberapa menit tetap tak temukan Rabba. mulailah Sa'ad bertanya pada para pelayan yg berlalu lalang. "apa kau melihat seorang gadis?".
"gadis?"
"ya tingginya sekitar sini". ucap Sa'ad menunjuk ulu hati nya. "ahh! gadis putih itu?"
"ya!"
"mungkin sekarang dia berada di ruang belajar Raja, dia terlihat kebingungan mencari cari seseorang"
mendengar itu Sa'ad terkejut. apa yg dilakukan Rabba disana? apa Rabba sedang mencariku lalu tiba² Raja memanggil Rabba untuk datang?
"dimana letaknya?"
"bagian timur istana"
tanpa mengucapkan terimakasih kepada pelayan. Sa'ad pergi berlari menuju bagian timur. di dapatinya pintu coklat besar yg ia duga adalah ruang belajar. segera ia mendobrak pintu dengan kasar! ia merasa kesal Raja memanggil Rabba tanpa sepengetahuan nya!
Sa'ad ingin menjaga Rabba dari orang orang istana! orang istana itu memiliki ambisi besar nya masing masing. tidak baik terlalu dekat dengan mereka.
🦋🦋🦋
"paman ini kenapa?!"
"mengapa biarkan dirimu terus bersama Raja? bukankah sudah kukatakan jangan terlalu dekat! apalagi tanpaku!" ucap Sa'ad tegas.
setelah Rabba berhasil membuat Sa'ad keluar dari ruang belajar, Kini mereka sedang berdebat di salah satu taman sekitar sana.
"baginda hanya bertanya sedikit saja! tidak lebih!"
"apa kau tahu orang istana itu berbahaya?"
"ya! aku tahu!"
"lalu mengapa?"
"aku mencari benda untuk buat surat! ingat kan? aku ingin membuat surat untuk Atha! aku jadi mencari tuan Alzam karena paman tak ada!"
Rabba benar!
Sa'ad menghembuskan nafas dengan kasar dan mengusap usap wajahnya dan bibirnya yg berkumat kamit mengucapkan istigfar."aku pergi keluar membeli makanan untuk sarapan kita. aku merasa tak ingin membangunkanmu, jadi maaf tak berkabar"
Rabba pun menghembuskan nafas dengan kasar. "Rabba merasa paman terlalu berlebihan"
"pada apa?"
"pada semua ini, bukankah raja ingin menolongku? untuk mencari jalan keluar pergi kembali? mengapa paman terlihat sangat tidak percaya Raja? dia baik dan ramah!" bela Rabba karena merasa Sa'ad terlalu berlebihan untuknya.
"kau masih terlalu muda untuk mengenal dunia dan sifat manusia Rabba! jangan terlena dengan keramahan nya! bukankah semua orang memang harus ramah? itu hal dasar yg tidak usah kau kagumi!" ucap Sa'ad lembut mencoba Rabba mengerti.
Rabba pikir, Sa'ad ada benarnya. mengapa ia harus terlena hanya karena keramahanya? bukankah itu hal basic?
"ya paman aku mengerti! tapi apakah harus menunjukan nya dengan jelas di depan mereka? mendobrak pintu depan Raja, kita berada di istana nya! kita harus sopan kan?"
"aku hanya ingin kau berhati hati dan terus dibawah pengawasanku! tidak ada pergi meninggalkan kamar sebelum memberitahu! tidak ada berbincang dengan orang istana tanpa izinku!"
Rabba sedikit kesal dengan pengaturan ini. apa ini? ia merasa di kekang! "aku merasa tidak bebas!" keluh Rabba.
"untuk kebaikanmu!" tegas Sa'ad.
Rabba memutar kedua bola matanya malas. Sa'ad pun melihat tindakan itu hanya meremehkan saja, seperti 'hadeh anak kecil mana ngerti! yg penting nurut aja!'.
"yayayaya!" ejek Rabba karena malas."sudah! ayo kita makan! apa kau tidak lapar?"
ajak Sa'ad mencoba menyudahi perdebatan."oh ya! paman membeli apa?"
"gandum,susu,apel!" ucapnya sambil menunjukan kain besar berisi apel dan lainya.
"sereal buah apel!!" ucap Rabba memiliki ide untuk membuat makanan dari bahan itu.
"sereal?"
"iya! ayo kubuatkan!" Ajak Rabba lalu menari Sa'ad untuk segera memasak.
sisi lain..
Raja yg telah menerima pakaian Rabba dari Alzam segera kebingungan! pakaian apa ini? sebenarnya bahan itu cukup bagus dan tebal.
"panggil semua penjahit di kota ini ke istana,tunjukan pakaian itu dan jelaskan kepadaku!" titah nya segera di laksanakan oleh Alzam.maaf ya baru up lagi, kemarin² sibuk bgt! aku usahain konsisten setiap hari up ya!
sekalian mikir alur nya biar end☺️
makasih buat yg selalu nunggu💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rabbani
Historical Fictionini adalah kisah Rabba yang tiba-tiba tersesat di kota timur tengah hanya bermodal hoodie dan celana tidur. tapi ternyata di selamatkan oleh keluarga mantan panglima kerajaan? bersama mereka cukup menyenangkan tapi begitu rumit harus terlibat dengan...