pain: mencari!

53 5 0
                                    

benar saja,pergi kesana tak semudah yang ia bayangkan. akibat gelapnya malam Rabba sedikit sulit melihat,yah walaupun masih tersisa cahaya bulan  terang setia menemani Rabba.

di perjalanan itu Rabba sudah sangat kehausan! apalah daya bahkan kudanya mungkin juga kehausan. saat Rabba menghirup udara malah semakin kehausan. udara itu membuat tenggorokan Rabba kering.

kamu bisa Rabba!!

batin nya menyemangati diri sendiri.
syukurlah kuda ini masih bisa berlari kencang.dan sangat cantik lagi berkilau di gelapnya malam.

beberapa lama kemudian Rabba pun akhirnya dapat melihat hutan! ya! Rabba pun bisa melihat pohon kelapa yang tinggi dari kejauhan! "Alhamdulillah!" ucap syukurnya seraya tersenyum.

ia pun menghentikan kudanya di depan hutan,ia sedikit bingung bagaimana dia dapat melihat di dalam hutan gelap itu.dan bagaimana caranya mendapatkan atau memetik buah disini? terlalu gelap!.
dan Rabba harus mencari sungai disini! tapi mungkin jauh!

memikirkan ini Rabba menjadi takjub! bagaimana bisa Asad,Sa'ad dan Abidzar membuat hutan seluas ini?

ngingggg

kepala Rabba semakin sakit saja! pandanganya mulai terus berputar.

"jangan pingsan disini plis!" gumam Rabba sambil menepuk nepuk kepala.

tak ada pilihan Rabba memaksakan diri memasuki hutan dalam keadaan gelap gulita,tidak mungkin kan?dia harus menunggu sampai pagi?

Rabba menjalankan kuda dengan hati hati sambil mengandalkan kudanya,mungkin kuda lebih bisa melihat saat gelap.
kali ini Rabba harus mencari sungai.

dalam keheningan hutan dia mencari suara sungai,ia terus mendekati arah suara air.

belum sampai setengah jam di dalam hutan,Rabba sudah tak tahan lagi!
tubuhnya melemas dan terjatuh dari kuda.egghh itu pasti sakit karena kudanya cukup tinggi.

brukk..

Rabba benar benar pingsan sekarang!
kudanya menyadari bahwa tuanya terjatuh.ia mengendus endus kepala Rabba,mungkin dia penasaran.

alangkah baiknya kuda itu tak pergi meninggalkan Rabba seorang di hutan,ia terus berdiri di dekat Rabba yang tertidur.

.........

"bagaimana ini paman? ini salahku!"
Atha meringkuk sambil menangis

mereka bertiga kembali kerumah untuk berfikir jernih! mereka benar benar masih terkejut.

"lebih baik berfikir daripada menangis!"
kesal Asad yang melihat Atha menangis.

"apa dia bodoh?di luar sangat berbahaya untuknya!" Asad terus mengoceh kesal.

apalagi Rabba belum makan apapun,dan mereka tahu itu! itulah yang membuat mereka semakin khawatir. kini Sa'ad sedang bersila sambil mengerutkan alis tebalnya. mungkin yang mereka lihat Sa'ad sedang berfikir.tapi tidak! dia terus memikirkan keadaan Rabbani. ia sangat takut Rabba kenapa napa!

"kalian cepatlah cari dia! ini sudah malam. dimana dia akan tidur?!" ucap Abia sambil ikut menangis seperti Atha
perbedaan nya Atha hanya mengeluarkan air mata saja tanpa ekspresi.

"Abia sabarlah! kami tidak bisa mencari Rabba jika keadaan kami terus gegabah!" ucap Asad.

"begini saja! besok pagi buta kita pergi ke tempat yang Rabba pernah kunjungi bersama kita! dia tak tahu tempat lain selain itu!" ucap Asad yang terus berfikir.tidak seperti yang lain terus saja khawatir.

RabbaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang