pain: terpuruk!

59 9 0
                                    

jlebbb

tiba tiba Rabba tersadar di sebuah kamar coklat. ada empat orang di sekeliling nya. dan satu wanita sedang memangku kepala Rabba.

wanita yang sedang memangku kepalanya itu terlihat tua sedang memejamkan mata,sangat fokus.

tiba tiba Rabba sadar kalau barusan itu dia sedang di rumah sakit.sekarang kembali lagi ke Arab? jadi,Rabba memiliki dua jasad?

ini apa? mengingat bahwa sebelumnya ia berada di rumah sakit.Rabba pun menjadi sedih kembali,ia mengingat bahwa sahabat terbaiknya meninggal.

beberapa detik setelah Rabba sadar dari tidurnya ia menangis histeris,sama seperti tangis di rumah sakit. semua orang di kamar itu terkejut karena Rabba yang sudah tak sadarkan diri selama dua hari tiba tiba menangis histeris.

bisa kau bayangkan,selama dua hari Rabba hanya tertidur tenang.dan sekarang sudah sadar dalam keadaan menangis histeris? mereka harus bahagia atau apa?

"JIHANN!!MAU KETEMU JIHANN!!" teriak Rabba di iringi derai air matanya.

"apa yang terjadi dengan nya?!" tanya Sa'ad pada wanita tua.

"a-aku tidak tahu" ucapnya.lalu tanpa permisi dia pergi begitu saja keluar kamar.

Atha,Abia,Asad mendekati Rabba mencoba menenangkannya. mereka sangat bingung dengan Rabba. mengapa tiba tiba menangis?

Sa'ad ikut mendekat dan memeluk Rabba. "apa yang salah denganmu?begitu lama kau tak bangun"

Rabba tak menghiraukan mereka.dia hanya terus menangis dengan pilu seraya terus memanggil nama Jihan.
bahkan Rabba sempat memberontak di dalam pelukan Sa'ad.
tapi Sa'ad pun tak menyerah,ia tetap memeluk erat Rabba.

Atha sangat bingung.dan hanya bisa memerhatikan saja.begitupun dengan Asad. terkecuali Abia yang dengan sigap pergi ke dapur untuk mengambil minum.

"hhsssss..Rabba tenang ayo minum ini" Abia menyodorkan air minum untuk Rabba.

tapi tetap saja Rabba tak menghiraukan,ia terus menangis di pelukan Sa'ad. "jihannn!!jihan ga boleh pergii!!" tubuh Rabba bergetar hebat karena tangisnya.

mereka berempat saling memandang dalam diam. 'siapa jihan?'

"Rabba diamlah! kau tak bertenaga!" marah Atha karena sudah tak kuasa melihat Rabba menangis seperti itu.

Asad menepuk pundak Atha, "shh,biarkan dia.kita tanya setelahnya"

benar saja,yah walaupun butuh waktu sekitar 45 menit. tangis Rabba mulai mereda.hanya tersisa isak tangis dan mata sembab nya.

melihat Rabba yang mulai tenang. Sa'ad mengusap kepala Rabba dan juga menghapus jejak air mata di pipinya.
"ada apa denganmu?" tanya Sa'ad lembut. yahh walaupun wajahnya itu berbanding terbalik dengan perkataan lembut itu. saat ini wajahnya terlihat sangat garang dan tajam.ia sangat khawatir dengan Rabba.

"kau tak sadarkan diri selama dua hari.dan apa yang terjadi dengan telingamu sebelumnya?" tanya Sa'ad.

"siapa jihan?" tanya Atha yang penasaran.

"kau tidak sopan membuat kami panik!" lanjut Asad.

"sudahh! biarkan dia istirahat dahulu" kesal Abia karena para lelaki terus bertanya.

"Rabba minum lah" tawar Abia yang sedari tadi memegang air untuk Rabba.

tapi Rabba terus menatap langit langit kamar dengan tatapan kosong. wajah cantiknya kini terlihat semakin putih dengan bibir kering dan pucat,di tambah lagi mata kecilnya kini semakin kecil.

RabbaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang