pergi!

44 6 0
                                    

kini kita kembali ke ruang jamuan, dimana kelima pria dewasa berkumpul.

"langsung pada intinya, dimana gadis itu?"

Raja Nabath menyimpan cangkir mewahnya di meja lalu beralih menatap Qashr.
"bagaimana dengan rencanamu?" pertanyaan ini bermaksud untuk mengetahui akan diapakan Rabba jika ikut.

"hm yah, menunjukkannya ke istana pusat. membawanya pada sultan. sultan akan berterimakasih padaku" ucapnya bangga!

"lalu?"

"lalu aku kembali membawa kehormatan! tentu saja"

"bagaimana jika gadis itu bukan musuh?"

"lalu kau sebut wajah dia apa? wajah berdarah arab yg cacat? sangat jelas ia asia"

"tak ada bukti yg bisa kau ajukan pada sultan bahwa dia adalah musuh. kita semua mengetahui sultan adalah orang yg sangat bijaksana"

"sangat bijaksana tak mengambil resiko memelihara gadis sepertinya di negri ini, itu yg akan ia putuskan"

"waw tuan paling mengerti segalanya!" ucap Nabath memberi makan ego Raja Qashr.

"tentu! sekarang mana gadis itu, tak sopan disini terlalu lama"

"tidak, santai saja di sini"

"hm tidak! itu akan mengulur waktu, dimana ia tuan Nabath?kau membuang waktuku" ucap Qashr mulai menekan Nabath untuk menunjukan Rabba.

"ia tak akan pergi bersamamu!" ucap Sa'ad mulai berbicara.

"mengapa tidak? apa kau wali nya?" tanya nya mengejek. Sa'ad pun mulai geram.

"tentu dia tak ingin pergi bersamamu" ucap Asad ikut menanggapi.

Raja Qashr tertawa terbahak bahak!
"kalian lucu sekali! membawa gadis itu kesini kan untuk membantunya kembali pulang. mengapa kini kalian menghalangi? apa salah satu dari kalian adalah ayah nya? aku tidak melihat kemiripan"

Sa'ad semakin geram dengan kata kata itu! membuatnya cukup terpojok dengan fakta tak ada ikatan darah diantara mereka.

Sa'ad berdiri dengan tiba tiba membuat kursi berderit kencang terhempas ke belakang.
apa ini? Sa'ad mencoba menyerang Raja Qashr? yang benar saja!

Asad segera menahan tubuh Sa'ad dan Alzam pun mendekati Sa'ad mencoba menahan pula.

tapi dengan uluran tangan Raja Nabath pada Sa'ad. aksi itu segera berhenti. Nabath menatap Sa'ad lembut dan mengaanggukan kepalanya mengatakan 'bersabarlah, aku mengerti'

Sa'ad kembali duduk dengan tenang. "maaf" katanya.

"mereka memiliki ikatan, tuan Qashr. waktu yg membuat mereka terikat, tuan pasti mengerti"

"HAHAHA konyol sekali, kau memiliki putri baru ya?" ejekan itu! sangat sangat membuat Sa'ad dan Asad naik pitam! tapi mereka harus tahan di saat ini.

"maka pikirkanlah tindakan tuan, mereka tak ingin anak itu pergi. selama disini pun anak itu tidak macam macam. malah berbulan bulan bersama mereka ia tak melakukan apapun"

"ikatan kalian bodoh! anak itu memang harus pergi sejak awal, kalian pun mengetahuinya. jadi jangan coba-coba menghalangi lagi"

cukup menampar! sungguh naif! mereka semua tahu mereka berbeda dan pada akhirnya akan berpisah. apa yg mereka lakukan?

"tak ada bukti untuk memperkuat bahwa anak itu musuh, tuan Qashr!"

"masa bodoh? aku tetap akan membawanya pada sultan! dimana anak itu?"

"anak itu tak akan dibawa olehmu! tuan Qashr tidak mengerti?!"

"apa yg harus ku mengerti lagi? ia akan pulang kan? pulang lah kepada tuhan di sana nanti!"

RabbaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang