Chapter 13 MASYUN

660 151 15
                                    

Note : Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Nama pemeran kuambil dari para member boygroup Indonesia yaitu UN1TY. Maaf jika ada kesamaan latar, tokoh maupun cerita ini. Cerita berjudul Eight adalah murni milik saya!
.
.
.
.
.

Tiga hari sudah, suasana sedih berubah menjadi kembali sedia kala. Ricky serta Shandy sudah diperbolehkan masuk sekolah.

Kini keenam sahabat berbeda umur berjalan memasuki area sekolah. Ricky dan Fajri menggunakan mobil berwarna merah milik Ricky, Farhan menaiki motor sports ya, Fenly diantar oleh supir pribadi, sedangkan Gilang dan Shandy boncengan naik motor keluaran terbaru.

Para siswa siswi langsung terpana melihat keenam cowok-cowok ganteng. Setidaknya mereka sudah memiliki fansbase sendiri bernama "Kesayangan Masyun".

"Aji ... mau dong dikedipin."

"Ricky ... aku mau dimodusin."

"Fenly ... senyumin aku dong."

"Farhan ... love you."

"Gilang ... keren banget sih."

"Shandy ... kamu selalu dihatiku."

Itulah teriakan dari penggemar mereka, entah sejak kapan mereka menjadi populer seperti ini. Keenam siswa itu terus berjalan sambil melambaikan tangan singkat.

Fajri dengan polosnya mengedipkan mata membuat tiga cewek tak sadarkan diri. "Loh, kenapa mereka Bang Rick?"

"Haha ... Aji, kamu iseng banget sih," ucap Ricky mengelus lembut rambut Fajri.

"BISA MINGGIR NGGAK!"

"Fenly pagi-pagi sudah ngegas saja."

Fenly menatap tajam pemuda berambut keriting. Farhan hanya membalas dengan cengengesan.

"Gila, ramai bener." Gilang menggaruk kepalanya tak gatal.

"Hai cewek," sapa Shandy iseng.

Ditemukan kembali sepuluh siswi tak sadarkan diri sehabis di sapa oleh Shandy. Gilang menjitak keras kepala Shandy.

"Sakit bangke!"

"Bodo amat, Jamal!"

Shandy dan Gilang saling kejar-kejaran di lorong sekolah mirip kartun 'Tom and Jerry'. Fenly mengusap wajah kasar, dia langsung pergi meninggalkan area parkiran menuju kelas.

"Woi, Fen tungguin gue!" Panggil Farhan mengejar Fenly.

"LAMA!" seru Fenly.

Sedangkan Ricky dan Fajri berjalan beriringan. Mereka terlihat santai dan cool di mata para cewek-cewek haus belaian.

Tak sengaja mereka menabrak Zweitson dari arah sebrang. "Sorry ya," ucap Ricky membantu Soni berdiri.

"Gapapa kok, Kak," jawab Zweitson membentulkan kacamata bulatnya.

Tak berselang lama Fiki datang dengan napas tersenggal-senggal. "Eh bayi! Kenapa loe malah tinggalin gue?!" kesalnya.

"Hehe ... maaf ya Fik," balas Zweitson polos.

"Iya!" ketus Fiki.

"Bang Rick, ayo ke kelas!" ajak Fajri menarik lengan kekar Ricky.

"Oke. Sekali lagi sorry ya," ujar Ricky melambaikan tangan.

Zweitson dan Fiki saling memandang. Keduanya merasakan ada sesuatu magnet yang saling menarik.

"Fik, ayo ke kantin. Gue lapar nih belum makan."

E.I.G.H.T [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang