Note : Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Nama pemeran kuambil dari para member boygroup Indonesia yaitu UN1TY. Maaf jika ada kesamaan latar, tokoh maupun cerita ini. Cerita berjudul Eight adalah murni milik saya!
.
.
.
.
."Farhan!"
Ricky berlari lalu mendorong tubuh Farhan hingga posisi tiarap. Sepasang bangku tak terpakai melintas cepat melewati tempat Farhan berdiri.
Brakk!!!
Bangku itu hancur berantakan di tanah. Farhan melotot lebar, jika Ricky tak mendorongnya mungkin dia akan mengalami luka parah.
"Rick, makasih ya," ucap Farhan lirih.
"Sama-sama bro. Loe itu kan sahabat gue," balas Ricky tersenyum tipis.
Farhan merasa beruntung memiliki sahabat seperti Ricky dan keenam orang lainnya. Air mata perlahan jatuh membasahi kedua pipinya.
"Yaa ... dia malah cengeng," ledek Ricky mencairkan suasana.
Fiki berjalan menghampiri seniornya, lalu menolong keduanya agar berdiri kembali. "Kalian gapapa kan abang-abangku?" tanya Fiki khawatir.
"Thanks Fik. Kita baik-baik saja kok," ucap Farhan tersenyum lebar.
"Hihihi ... kalian hebat juga," puji Shandy atau Mbak Kunti Jenny. Jenny kali ini melayang di atas mereka.
"Keren juga Bang Shan bisa terbang," kata Fiki polos.
Perkataan Fiki mendapat jitakan manis dari Farhan. Fiki cengegesan sambil mengelus kepala.
"Ayo, kita bantu Gilang, Fajri dan Dilla," ajak Ricky.
Saat mereka akan menuju ke tempat lainnya. Sosok Jenny sudah berada melayang di depan.
Langkah Ricky terhenti. Dia memberikan isyarat untuk Fiki dan Farhan tetap pergi ke sana. Walau ada perasaan khawatir, tetapi mereka harus percaya kepada Ricky.
"Hihihi ... kamu abang ganteng itu," tawa Jenny genit.
"Iya. Kenapa memang?" tanya Ricky sombong.
Kedua tangan dilipat di dada, tatapan tengil serta satu mata dikedipkan. Ricky sangat mendalami peran fuck boy padahal dia aslinya seorang sad boy.
Jenny menyamakan tinggi dengan Ricky. Dia menatap Ricky dalam padahal wujud aslinya tak memiliki mata.
Ricky agak geli. Pasalnya walau Jenny sosok hantunya, tetapi dia menggunakan tubuh Shandy. Jijik melihat cowok menatap dirinya seakan ingin menerkam.
"Kamu mirip seperti Rey," ucap Jenny penuh arti.
"Rey?" Ricky bingung.
Farhan selintas mendengar kata nama Rey. "Rey itu cowok si Jenny sekaligus pembunuhnya."
Degh!
"Jangan sebut nama itu!" bentak Jenny. Ia mengayunkan tangan kanan, lalu hembusan angin menerjang Farhan cepat.
"Arghh!"
Brakk!
Tubuh bagian belakang Farhan terbentur meja. Farhan meringis penuh kesakitan. Luka itu cukup fatal baginya.
"Farhan/Bang Han!" teriak Ricky dan Fiki berbarengan.
Farhan tersenyum tipis. Walau terasa sakit, dia tidak boleh lemah di depan sahabat-sahabatnya yang masih berjuang menyelesaikan kasus ini.
Lalu di mana posisi Zweitson sekarang??
__08__
Fenly hampir tiba di halaman belakang. Pandangan mata sekilas melihat bayangan Zweitson. Fenly terhenti sesaat, dia bingung harus mengikuti Zweitson akan ke halaman belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
E.I.G.H.T [SELESAI]
FanfictionKedelapan pemuda terpilih secara acak. Mereka harus menyelesaikan teka-teki yang silih berganti. Apakah mereka mampu melakukan hal itu? Siapakah saja mereka? Bagaimanakah kisah kedelapan pemuda itu? [Buku Pertama Eight] Semua pertanyaan akan terjawa...