19. Jadian

83 33 140
                                    

Chapter Sembilan belas

Happy Reading
🌹

*****

Ken dan Alisya memasuki restoran yang ada di kota Bandung. Malam ini, mereka keluar untuk jalan-jalan.

Ken memesankan makanan untuk Alisya dan ia meninggalkan gadis itu duduk sendiri. Ia melangkahkan kakinya ke arah panggung yang ada di pojok restoran itu. Lelaki itu membisikkan pada seorang vokalis band dan meminjam gitar padanya.

Ken memegang mic dan mengatakan sesuatu. Tatapannya tak lepas dari Alisya.

"Malam ini gue bakalan nyanyiiin lagu buat seseorang yang selalu ada dihati gue."

Ken mulai memainkan bunyinya dan ia menyanyikan salah satu lagu ciptaan Budi Doremi, tolong. Tatapannya tak bisa lepas dari sosok gadis yang memakai baju biru itu.

Suara merdu Ken membuat para hadirin di restoran itu hanyut dalam suasana. Banyak perempuan yang terang-terangan menatap kagum Ken.

Alisya menebak kalo lagu yang Ken bawakan itu untuknya, ia membalas tatapan Ken dan terukir senyuman indah di wajahnya.

Ken melepas gitarnya dan memberikannya pada vokalis band, ia melangkahkan kakinya menghampiri Alisya. Ia terus menyanyi dan berjongkok di depan Alisya. Ia meraih tangan Alisya dan mencium punggung tangan gadis itu.

Ken masih melanjutkan lagunya sambil membawa Alisya ke atas panggung. Para perempuan-perempuan di sana sudah menjerit-jerit saat Ken mencium tangan Alisya.

"Mau kah kau dengan aku?" Ken menyelesaikan nyanyiannya dan ia langsung bersimpuh di depan Alisya, tangannya menggenggam kedua tangan Alisya.

"I love you. Today, tomorrow and forever."

"I love you too Ken Mahesa Argantara."

"What?! Nggak salah denger kan?" Alisya menggeleng sambil tersenyum, sungguh malam ini ia sangat bahagia. "Do you want to be my girlfriend?"

Alisya hanya mengangguk, dan Ken langsung berdiri dan memeluk Alisya. Semua yang ada di sana bertepuk tangan, ikut bahagia untuk kedua kekasih itu. Mereka semua menjadi saksi atas kisah mereka malam ini.

Saking bahagianya, Ken mentraktir semua orang yang ada di sana. Ia menelepon sekertaris pribadi Ayahnya dan memintanya untuk datang ke restoran itu. Sambil mengunggu sekertaris Ayahnya datang, Ken meminta kekasihnya itu untuk memakan makanan yang telah ia pesan.

Setelah sekertaris pribadi Ayah Ken datang, Ken meminta agar beliau membayarkannya semua pesanan orang-orang yang ada di sana dengan kartu kredit Ken. Ia meninggalkan restoran itu dan membawa Alisya jalan-jalan ke taman.

Malam ini kedua insan itu terlihat sangat bahagia. Kini, Alisya sudah berani memeluk lengan Ken.

Ken mengajak Alisya keliling taman dan duduk di taman itu. Mereka sama-sama memandang indahnya langit malam ini.

"Kamu liat tuh bintang yang paling cerah, itu cinta pertamaku," ucap Ken sambil menunjuk bintang yang paling cerah di langit.

Alisya langsung menghadap Ken meminta penjelasan akan ucapan pemuda itu.

"Iya, cinta pertama aku. Dia, Salma. Dia diambil Tuhan satu bulan setelah kita pacaran."

ALISYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang