34. Terbongkar sudah

80 40 194
                                    

Chapter Tiga puluh empat

Happy Reading
🌹

*****

Hampir setiap hari Alfa memberikan bekal makan siang untuk Alisya. Ia menyuruh sekertarisnya mengantarkan bekal ke sekolah Alisya setiap hari. Tidak hanya makan siang, makan malam pun Alfa memberi makanan untuk Alisya.

Tidak hanya itu, Alfa juga selalu menanyakan keadaan gadis itu. Ia tidak ingin Alisya kenapa-kenapa lagi dan melakukan hal nekad. Alfa juga menyewa bodyguard wanita tanpa Alisya tau, ia menyewa bodyguard untuk selalu mengikuti Alisya kemanapun gadis itu pergi.

Akhir-akhir ini ia sangat protektif pada Alisya. Ia selalu mengingatkan Alisya untuk makan dan meminum vitamin setiap pagi dan malam. Ia juga melarang Alisya untuk mengonsumsi obat tidur lagi, karena itu tidak baik untuk Alisya.

Sesekali, Alfa selalu menjemput Alisya pulang sekolah. Seperti saat ini ia sedang menunggu gadis itu di depan sekolahnya. Alfa dengan setia menunggu Alisya pulang. Ia sudah mengirim pesan pada gadis itu bahwa ia menunggunya di luar sekolah. Namun, Alisya belum membalas pesannya, padahal Alisya sudah membaca pesannya.

Alfa berdiri di samping mobil dan menyandarkan tubuhnya ke mobil. Ia melihat jam tangan yang melingkar di lengannya dan ia prediksikan lima menit lagi Alisya pulang.

Dan prediksi Alfa tepat, para siswa-siswi keluar dari gerbang sekolah. Alfa mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Alisya. Namun, ia tidak menemukannya.

Alfa mencoba menunggu Alisya lebih lama lagi, tapi gadis itu tidak muncul-muncul. Ia memutuskan masuk ke sekolah itu dan mencari keberadaan Alisya. Ia langsung menuju kelas Alisya dan ia melihat gadis yang ia cari sedang duduk berdua dengan kekasihnya.

Hati Alfa sakit saat melihat gadis yang ia cintai duduk dengan lelaki lain. Ia ingin sekali marah, tapi ia tidak punya hak apapun. Alfa melihat jam ditangannya dan kini telah masuk waktunya untuk Alisya meminum obat.

Alfa memutuskan menghampiri gadis yang ia cintai. Ia memanggil dan menyuruh gadis itu untuk pulang dengannya. Kekasih gadis yang ia cintai melarang Alisya pulang dengannya. Namun, Alfa memaksa dengan alibi disuruh oleh Gio.

Alfa menarik tangan Alisya keluar dari kelas itu, ia diteriaki oleh Ken. Namun, ia menghiraukan teriakan Ken.

"Udah Kak, Alisya bisa jalan sendiri." Alisya melepaskan tangan Alfa dari lengannya. Ia tidak mau Ken mengira ia ada hubungan dengan Alfa.

"Pulang sama gue! Gue tau lo belum minum vitamin kan? Belum makan siang juga kan?!"

Alfa dan Alisya melangkah bersama menuju mobil Alfa yang terparkir di depan sekolah Tirtayasa. Alfa membukakan pintu mobil untuk Alisya dan membawa gadis itu pergi dari sana. Dalam perjalanan, Alfa menanyakan keadaan Alisya dan menanyakan apakah gadis itu ingin sesuatu.

Alisya menjawab pertanyaan Alfa dan menceritakan perubahan dari tubuhnya. Ia merasa nyaman di dekat Alfa karena ia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa menutupi masalahnya.

Alfa membawa Alisya ke apartemennya dan membuatkan gadis itu makan siang. Alisya hanya menurut apa yang Alfa katakan. Ia percaya pada Alfa sepenuhnya karena pemuda itu selalu membantunya dalam menghadapi masalah. Ia sangat beruntung bisa mengenal Alfa.

Setelah Alfa dan Alisya makan siang bersama, mereka duduk di balkon kamar Alfa. Alisya menceritakan tentang dirinya pada Alfa. Mereka sama-sama tertawa saat Alisya mengatakan bahwa ia mengerjai Bunga. Kemarin malam, Alisya menjahili saudarinya dengan menaruh kucing peliharaannya ke kamar saudarinya.

ALISYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang