6

9.7K 847 34
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMEN KAWAN☆☆☆

HAPPY READING^^

____________________________

Am i happy?!

~ELVANO EDZARD~


"Tuan muda kemarilah".

Tanpa pikir panjang Vano langsung berlari menuju Sean dan langsung memeluknya dengan erat, ia sangat rindu. hanya sean lah orang terdekatnya yang tersisa saat ini.

Bunda sarah, bunda Lita mereka semua telah pergi meninggalkanya. Membuatnya selalu merasa sendiri, tapi sekarang ada sean yang akan menemaninya kembali. Mungkinkah?.

"Lama tak berjumpa om Sean" lirihnya dalam pelukan Sean.

"Iya, tuan muda. Maaf" jawab Sean dengan rasa bersalah. Ia tak pernah menemui majikan kecilnya ini saat di panti. Tapi percayalah ia selalu mengawasi Vano dari jauh tanpa sepengetahuan Vano sendiri. Tapi akhir akhir ini ia jarang mengawasi Vano Karena pekerjaannya, jadi ia tak tau Vano sudah kembali.

Riandra yang menyaksikan itu hanya tersenyum miris. Ia sangat iri dengan Sean, seharusnya ia yang di peluk oleh putranya.  Bukan Sean! Sungguh ia juga inggin di peluk oleh putranya.

Bukan Riandra saja yang iri. Erlan dan Damian pun iri melihat Vano memeluk Sean dengan erat, mereka juga ingin merasakan di peluk oleh Vano adik kecilnya.

Erlan menatap Sean dengan sinis ia langsung berlalu begitu saja dari sana tanpa mengatakan apapun. Ia tak tahan melihat adiknya yang memeluk orang lain dari pada dirinya. Ck. Sial pikirnya.

Damian yang melihat kakaknya pergi pun ikut berlalu. Ia akan pergi menenangkan pikiranya. Sungguh Drama keluarganya tak pernah berhenti. Kapan berakhirnya?! Pikirnya.

Ia hanya ingin hidup tenang tanpa masalah. Ia ingin hubunganya dengan sang adik baik baik saja. Tapi itu tidak mungkin, adik nya seakan sudah membangun tembok besar di antara mereka, dan hal itu sangat sulit untuk di hancurkan.

•••

Saat ini Vano berada di kamar mandi yang berada di kamarnya, setelah aksi melepas rindu dengan ajundanya.

Vano menatap dirinya di cermin wastepel kamar mandinya. Ntah kenapa saat berhadapan dengan cermin seolah otaknya berbicara "Bahagiakah aku?".

Apa yang akan terjadi di kehidupanya setelah ini?
Apakah ia akan bahagia?
Apa justru sebaliknya?
Pertanyaan itu selalu berputar di kepalanya membuatnya prustasi.

Tiba tiba ia teringat dengan temanya Nico dan Leon. Pasti saat ini mereka sedang mencarinya, apalagi sekarang ia tak sekolah dan tak memberikan kabar sama sekali dari kemarin. Pasti membuat mereka khawatir. Ah kenapa ia bisa lupa pikirnya.

Dengan cepat ia mencari Handponenya. Tapi tak ada. Ck. Sial! saat mengingat hp nya tertinggal di kamar kosnya. Ia tak sempat membawa hp saat itu. Karena ayah sialanya itu membawanya secara paksa.

  "Argghh sialan" ia selalu merasa kesal saat mengingat kejadian dimana ia di bawa paksa oleh sang ayah.

Vano langsung keluar dari kamar untuk menemui Sean. Ia akan meminjam hp sean untuk menghubungi temanya.

Me and the wound : Elvano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang