Jangan lupa VOTE n KOMEN**
Happy Reading^^
_______________________
Can I?
~Elvano Edzard~
Damian mengelus tangan Vano yang terbungkus oleh perban. Saat ini hanya ada dirinya dan Vano diruangan serba putih ini. Ia di suruh menjaga Vano karena Riandra mendadak ada meeting dan Mira sedang ada pasien lain yang harus ia tangani.
Seharusnya Vano sudah diperbolehkan pulang sekarang. Tapi tiba tiba setelah menangis tadi, Vano terserang demam dan berakhir Mira menyuruh Vano untuk beristirahat terlebih dahulu disini.
Damian yang di beri kabar oleh Mira bahwa tadi Vano mengalami serangan panik lagi, tentu saja ia sangat terkejut mendengarnya. Ia menatap sang adik yang sedang tertidur dengan damainya, tanganya bergerak mengelus pipi Vano yang mulai tirus.
"Masih panas" gumam Damian setelah merasakan suhu panas dipipi sang adik.
Tiba tiba ia mengingat perbincangan dirinya dengan kedua tema Vano tadi saat dikantin. Ya. tadi dia tak sengaja bertemu dengan kedua temanya Vano. Makanya ia tak tau saat adiknya terkena serangan panik.
Flashback
"Ayah sama mama duluan ya. Jangan lupa telpon kakak kamu" ujar Riandra yang langsung berdiri dari duduknya dan di ikuti oleh Mira.
"Iya yah. Ayah sama mama duluan aja. Takutnya El bangun. Nanti Dami nyusul" jawab Damian sambil memakan makananya yang masih tersisa sedikit lagi.
"Ya udah, mama sama ayah duluan ya" ujar Mira sambil mengelus kepala Damian pelan dan hanya di balas anggukan.
Setelah Riandra dan Mira pergi. Damian sudah menyelesaikan makanya, ia pun langsung mencari nomor kakaknya Erlan untuk memberi tahu kondisi Vano.
"Halo" terdengar suara Erlan di sebrang sana, setelah sambungan telpon terhubung.
"Hallo lan. El, di rumah sakit kayaknya besok pulangnya." ujar Damian to the point.
" Ck. Ngomong tuh yang sopan Damian! Kakak lebih tua dari kamu. Kenapa El, di rumah sakit?? Kenapa lagi? Bukanya tadi sama ayah, kamu juga ikutkan?!" Jawab Erlan dengan suara yang terdengar kesal tapi tersirat khawatiran.
Damian memutar matanya malas kala mendengar ucapan sang kakak. Ntah kenapa setelah melihat kelakuakan kakaknya terhadap Vano membuatnya selalu malas berurusan dengan kakaknya.
"Iyaiya kakak Erlan! Tadi setelah liat makam bunda sama Al, El langsung histeris. Serangan panik nya kambuh" ujar Damain dengan lirih di ucapan terakhirnya.
Jujur saja mengingat kejadian saat di makam membuat hati kecilnya berdenyut. Bagaimana pun juga Vano itu adiknya. Ia tak tega melihat Vano yang kacau seperti itu.
Damian bisa mendengar helaaan nafas dari Erlan di sebrang sana.
"Terus Sekarang, gimana keadaanya?!" Tanya Erlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and the wound : Elvano
Teen Fiction"Ketika takdir sudah berkata bagaimana alurnya seperti apa pun ceritanya kita harus menjalaninya seperti Drama dan pemeran utama" ~Elvano Edzard~ T B C Rank 1 : Elvano : { 27.04.2022 } Rank 1 : Elvano : { 11.05.2022 } Rank 1 : Elvano : { 26.05.2...