12

8.5K 727 62
                                    

Jangan lupa vote and komen

Happy Reading^^

__________

Get well soon for the spirit that is always broken by circumstances

~Elvano Edzard~

Tiga hari sudah Vano terkurung di kamarnya. Setelah insiden mendorong dokter Andin, sehari setelahnya ia langsung meminta pulang. Bahkan ia sampai mengamuk dulu agar keinginannya terpenuhi, berakhir Riandra mengalah dan Vano pun di rawat di rumah.

Saat ini Vano berencana untuk pergi ke sekolah, setelah beberapa hari ia absen. Tak peduli akan di izinkan atau tidak. Kalau boleh jujur, Vano sudah sangat jengah dengan sikap mereka, terutama pada Riandra!

Rian memperlakukanya seolah ia memiliki penyakit yang sangat parah! Tak boleh melakukan apapun bahkan ia tak boleh di izinkan turun dari ranjang, bukankah itu sangat berlebihan??! Apalagi handphone nya yang disita oleh pak tua itu, yang membuatnya hampir mati kebosanan.

Padahal hanya lengannya saja yang lecet, tapi mereka sangat lebay menurutnya. Ia benar-benar di kurung di kamar selama tiga hari ini dan itu sangat membosankan!

Dan Ntah kenapa Riandra semakin hari semakin menyebalkan dan tentunya diikuti oleh abang abangnya. Mereka selalu melarangnya ini itu dan membuat aturan aturan yang sangat membagongkan, membuatnya merasa terkekang. sudahlah mengingat itu semua membuatnya kesal!

"Hah..cepat sembuh teruntuk semangat yang selalu di patahkan oleh keadaan. Semoga hari ini lebih baik. Ya semoga saja!" ujar Vano berusaha menyemangati dirinya sendiri di hadapan cermin dengan senyum tipisnya.

Setelah di rasa sudah siap dan rapi, Vano menghela nafas panjang sebelum melangkahkan kakinya menuju pintu kamarnya berada.

"Haaaaah semua akan baik-baik saja El. cukup tenang jangan panik dan jangan terbawa emosi" ucap Vano berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika semuanya akan baik-baik saja.

Baru saja ingin memegang kenop pintu, pintunya sudah terlebih dahulu terbuka dan terlihat mama tirinya yang berdiri sambil membawa nampan berisi makanan.

"Loh, El. mau sekolah? Kok gak bilang. El udah izin ke ayah?" Tanya Mira dengan kaget saat melihat penampilan anak sambungnya.

"Belum" balas Vano dengan wajah tanpa ekspresi.

"Kalo gitu El sarapan dulu ya sayang, setelah itu El izin ke ayah" ujar Mira dengan suara yang lembut.

"GaK usah. Langsung berangkat aja. Ayo Sean" tolak Vano sambil menarik tangan Sean yang memang sudah dari tadi berada di sana.

Ayolah, Ia hanya ingin cepat cepat keluar dari sini. Ia butuh udara segar. Kakinya sudah sangat gatal ingin pergi dari sini. Lagian percuma meminta izin kepada Rian, yang tentunya tak akan pernah diizinkan!

Turun dari ranjang saja tidak boleh apalagi pergi sekolah?! Yang ada ia di rantai oleh pak tua itu,layaknya bintang! Seperti waktu itu, satu hari yang lalu saat ia memberontak ingin keluar kamar dan berakhir ia di ikat di ranjang. memang benar-benar sangat membagongkan bukan??! Cih mengingat nya saja, membuat hatinya terasa panas. Ok El jangan emosi kendalikan diri Lo ucapnya dalam hati.

Me and the wound : Elvano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang