Jangan lupa voment
Happy Reading^^
______________________
this is too sick
~Elvano Edzard~
"El, setelah sarapan kamu ikut ayah" ujar Riandra.
Elvano yang mendengar ucapan ayahnya seketika menghentikan kegiatan makanya, ia menaikan satu halisnya.
"Kemana?" Jawabnya sambil melanjutkan sarapannya yang tertunda tanpa memperdulikan sang ayah.
Ya. Mereka sedang sarapan bersama. Erlan, Damian dan Mira yang ada disana hanya menyimak perbincangan ayah dan anak itu.
"Makam bunda" jawab Riandra singkat.
Deg
Sendok yang berisi makanan itu terhenti di depan mulutnya, ketika rungunya mendengar jelas ucapan sang ayah.
"Makam bunda"
"Makam bunda"
Haruskah sekarang?? Waktu itu memang ia senang saat ayahnya akan mengajaknya ke makam sang bunda. Tapi ia tak tau kalo ayahnya benar benar menepati ucapanya. Ia kira ucapan ayahnya hanya omong kosong.
Ia ingin ke makam sang bunda, tapi ia juga takut. Takut tak bisa menahan air matanya nanti, takut tak bisa mengendalikan dirinya, takut hatinya terluka lagi, kala melihat gundukan tanah yang menutupi tubuh sang bunda dan masih banyak lagi ketakutan yang ia rasakan.
Tiba tiba hatinya gelisah. Sanggupkah dia?! Bisakah ia menemui bundanya tanpa menangis?! Bisakah? Pertanyaan itu yang ia pertanyakan pada dirinya sendiri.
Mira, Riandra, Erlan dan Damian yang melihat Vano melamun pun khawatir terutama Riandra.
Apa ada yang salah dengan ucapannya?! Apakah ia terlalu terburu-buru? Tapi bukanya Vano juga ingin bertemu bundanya kan?! Jadi apa yang salah?! Pikir Riandra.
"Dek, dek. Vano kamu gapapa kan?" Ujar Damian khawatir
"A-ah ya" jawab Vano linglung.
"Kamu mau ikut ayah ke makam bunda gak? Kalo El belum siap gapapa kapan kapan aja, kalo El udah siap baru kesana" ujar Mira. Seolah mengerti kegelisahan Vano.
"Iya, ayah gak maksa kok. Kalo gak mau sekarang ya udah, kapan kapan aja" lanjut Riandra.
Vano yang mendengar itu menggeleng ribut. Ia ingin tau dimana makam sang bunda. Meskipun ia belum siap, tapi ia sangat rindu bundany. Jadi ia ingin kesana sekarang. Ingatkan jika dirinya itu sama saja keras kepala.
"Gak! gue mau kesana sekarang" jawabnya tegas.
"El, udah abang bilang. Jangan menggunakan kata kata gaul jika dirumah! gak sopan" tegur Erlan. Sudah ia katakan, ia paling tidak suka jika mendengar adiknya menggunakan kata kata gaul jika di rumah. Menurutnya itu sangat tidak sopan apalagi jika sedang berbicara dengan orang yang lebih tua.
Vano yang mendengar teguran dari abangnya pun memutar bola matanya malas. Bacot banget pikirnya.
~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and the wound : Elvano
Teen Fiction"Ketika takdir sudah berkata bagaimana alurnya seperti apa pun ceritanya kita harus menjalaninya seperti Drama dan pemeran utama" ~Elvano Edzard~ T B C Rank 1 : Elvano : { 27.04.2022 } Rank 1 : Elvano : { 11.05.2022 } Rank 1 : Elvano : { 26.05.2...