21

6K 537 21
                                    

Jangan lupa vote n komen

Happy Reading^^

______________________________

forgive

~Elvano Edzard~




"Nic, jadi jenguk si El kan?" Tanya Leon.

Nico pun mengangguk "iya lah jadi, sekalian jenguk adek Lo kan?!" Jawab Nico.

Ya. Leon memang mempunyai adik laki laki, kemarin ia kerumah sakit karena mendapat kabar bahwa adiknya kecelakaan mobil. Makanya ia bertemu dengan Damian yang katanya abangnya Vano.

Leon mengangguk "heumm... pokoknya nanti kita harus suruh si El jelasin semuanya. Jujur gue masih ngebug soal si El anaknya Tuan Riandra" jelas Leon seolah tak percaya.

"Sama gue juga. Yang bikin gue heran tuh kenapa si El di panti? Kalo emang bener anak nya tuan Riandra. Terus kenapa si Reno kenal si El? Iya si dia pernah bilang dia dulu hidup dipanti kayak si El. Yang bikin gue bingung tuh kenapa si Reno kayak gak suka gitu ke si El. Padahal si El anaknya pendiem kan??!" Ujar Nico mengeluarkan kebingungannya.

"Gue juga kagak ngerti. Semua jawabannya ada di El sendiri. Kita harus tanyain, masa kita udah temenan dari jaman ingusan gak tau apa apa tentang tu anak" jawab Leon.

"Ya udah kuy lah masuk bentar lagi bel" ajak Nico saat ia melihat jam tanganya yang sebentar lagi jam istirahat berakhir.

~~~~~~~~


Ctar

Ctar

Ctar

Erlan memejamkan matanya kala rasa perih menjalar di punggungnya. Cambukan Riandra benar benar tak main main. Rasanya sangat sakit, seumur hidupnya baru kali ini ia dicambuk oleh ayahnya.

Ia tau ia sudah membuat Riandra sangat marah, Ayahnya ini jika sudah marah tidak pernah pandang bulu dan ia melupakan kenyataan itu.

Sial! Pikirnya.
Baru saja kemarin luka di wajahnya diobati oleh Mira dan sekarang punggungnya yang menjadi korban. Ck. Kenapa ia melakukan hal bodoh itu kemarin dan sekarang pasti adiknya  akan semakin menjauh darinya. Sialan.

Ctar

Ctar

"Bagaimana Erlan, apakah sakit??" Tanya Riandra yang tidak berhenti mencambuki punggung anak sulungnya.

"Kenapa kau melakukan itu Erlan? Jika kamu tidak bisa mengontrol emosi mu menjauhlah dari adikmu. Kau tau?!sudah seberapa besar kesalahan ayah padanya, ayah tidak ingin melukainya lagi! Dan kamuu? Dengan seenaknya mengguyur adik mu dengan air dingin sedangkan adikmu sedang demam. Kau ingin membunuh adik mu hah?! Ingat Erlan mental adik mu itu tidak baik baik saja" ujar Riandra dengan mata yang mulai memanas.

Tanpa sadar air matanya turun, tapi Riandra tidak memperdulikan itu. Biarkan saja. Biarkan Erlan melihat betapa rapuhnya ayahnya ini.

Riandra menangis tanpa terisak. Ia masih menatap Erlan yang masih setia menunduk. Sejujurnya ia tidak tega melakukan ini terhadap Erlan. Bagaimana pun juga Erlan adalah darah dagingnya. Tapi ia juga harus memberi pelajaran terhadap putra sulungnya ini. Erlan sudah keterlaluan menurut nya. Tidakkah ia memikirkan apa yang ia lakukan itu akan membuat mental Vano semakin down?!

Me and the wound : Elvano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang