friends

292 12 0
                                    

Hari ini aku pergi mengunjungi Tante Dinar. Aku akan melihat-lihat sebuah bangunan yang ada di sebelah toko bunganya Tante Dinar. Bangunan itu memang masih punya eyang, jadi aku nggak perlu repot-repot nyari tempat lagi, lagipula tempat itu kosong. Rencananya aku akan menjadikan bangunan itu sebagai studioku untuk menunjang keinginanku menjadi seorang designer.

Aku berpikir mulai sekarang aku akan mengurangi jadwalku menjadi seorang model dan mulai meraih impianku selama ini. Aku sudah membicarakan ini dengan orang tuaku, tentu saja mereka sangat senang dengan ide ku ini. Sudah jelas mereka akan mendukung dengan segala kemampuan mereka.

Aku segera keluar dari mobilku untuk menemui Tante Dinar setelah sampai di tokonya.

“Halo Tante ku sayaaaang”

Tante Dinar yang sedang merangkai buket bunga terkejut melihatku, “Loh De, kok kamu nggak ngasih tahu kalau mau kesini ?”

Aku tersenyum “Surpriseeeeee”

Tante Dinar tertawa. “Iya, iya yang pengantin baru. Hepi terus nih kayaknya”

Aku merengut. Pengantin baru apanya.
“Ervan dan Ervin belum pulang ya Tan ?”

Baru beberapa hari nggak ketemu duo bocah lucu itu, aku sudah kangen banget dengan kegaduhan mereka.

“Belum, sebentar lagi. Kamu mau ikut jemput ?”

Aku mengangguk. “Boleh tan. Aku kangen banget sama mereka”

“Yaudah, tante beresin ini dulu ya” Tante Dinar melanjutkan kegiatan merangkai bunganya.

Ada beberapa pengunjung juga yang ada disini. Selain itu ada beberapa pegawai di toko bunga Tante Dinar ini yang sibuk melayani para pengunjung.

“Yuk De. Bentar lagi mereka jam mereka pulang nih”

Aku segera mengikuti Tante Dinar keluar dari tokonya.

“Makasih ya tante, dekorasinya kemarin bagus banget” ujarku di mobil saat dalam perjalanan menjemput Ervan dan Ervin.

“Kamu suka ?”

“Suka banget tante. Sayang banget karena dekorasinya diberesin setelah acara selesai”

Tante Dinar tertawa. “Nanti kalau nggak dicopot, bisa dikira tiap hari ada yang nikah di rumah eyang”

“Ya siapa tahu kalau eyang mau nikah lagi”

Kali ini Tante Dinar tertawa lebih keras. “Hus, kamu ini bicara apa deh”

Aku juga tertawa.

Beberapa saat kemudian, Ervan dan Ervin masuk ke dalam mobil. Tentu saja mereka terkejut melihatku di mobil mereka.

“Ontttiiiiiii” teriak mereka bersamaan.

“Halooooo jagoan-jagoan onti. Sini peluk dulu”

Mereka berdua segera memeluk dan mencium pipiku seperti biasa. Tante Dinar tersenyum melihat tingkahku dan anak-anaknya.

“Mana Om Rendra ?” tanya Ervan.

Aku gelagapan menjawab pertanyaan Ervan. Sejujurnya aku juga nggak tahu Rendra sekarang dimana. Yang aku tahu, dia sedang tur. Tapi ya itu, aku nggak tahu sedang berada dimana.

Tante Dinar sepertinya mengetahui gelagat anehku. Tante Dinar memandangku dengan tatapan ‘nanti kamu harus jelasin ke tante’.

“Om Rendra lagi kerja sayang. Kenapa ? Kangen ya ?”

Ervan dan Ervin mengangguk bersamaan. “Kerja dimana emangnya ?” Kali ini Ervin yang bertanya.

“Ehm. Om Rendra lagi kerja di Semarang sayang”  jawabku bohong.

Wedding SuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang