Sore ini Rendra mengajakku bersepeda berkeliling Ubud. Aku juga nggak tau kenapa dia sudah well prepared gitu dengan dua sepeda yang akan kita naiki.
Aku menjadi blushing mengingat kejadian siang tadi ketika kita sedang berciuman, tiba tiba handphone Rendra bunyi. Karena bunyinya yang terus menerus tanda orang yang menelpon tidak menyerah sampai Rendra mengangkat teleponnya.
Akhirnya kami berdua tertawa karena ada yang mengganggu saat kami berciuman. "Lebih baik kamu angkat dulu teleponnya. Siapa tau penting"
"Maaf ya. Ganggu aja tuh telepon. Nanti dilanjut ya" ucapan Rendra sukses membuatku salting lalu dia mengambil hp nya dan duduk di kursi santai.
"Apaan sih lo semua vidcall vidcall. Ganggu tau nggak" Rendra langsung menyemprot orang yang menelepon dirinya.
"Eh lo abis ngapain ga pake baju trus basah basahan gitu ?" tanya seorang laki laki yang kudengar dari suaranya sih suara Ezra.
"Kepo lo" jawab Rendra singkat.
"Udahlah, kayak lo nggak tau aja Zra" sahut Nanda.
"Gass terus Ren. Sampe gol" teriak Brian.
"Berisik banget deh kalian" Rendra menghela nafas.
Aku yang melihatnya jadi senyum senyum sendiri. Persabatan mereka nggak cuma di panggung aja ternyata. Sampai kehidupan di luar panggung malah tambah gokil.
"Kalian ngapain sih vicall ? Ada yang penting ?"
tanya Rendra nggak sabaran."Nggak ada sih. Emang cuma pengen ganggu lo"
jawab Ezra yang disambut tertawa oleh teman temannya."Sudah gue duga. Kalian mau nitip apa biar gue bawain"
"Nitip bikinin ponakan yang gemoy ya Ren" Jawab Nanda cekikian yang disetujui dengan teman temannya yang lain.
"Yaudah lah, gue tutup dulu. Bye" Rendra menutup video callnya secara sepihak.
Rendra mengela nafasnya, "mereka kadang emang ngeselin"
Aku tertawa. "Seru tau sefrekuensi gitu" Aku segera beranjak ke kursi santai di samping Rendra. Bersiap mau mandi.
"Hmmm. Sampe bosen kadang. Kamu udahan berendamnya ?"
Aku mengangguk. "Mau mandi. Jadi kan kita sepedahan ?"
"Mau mandi bareng ?" tanya Rendra yang membuatku langsung blushing.
"Ih males. Nakal ya kamu sekarang" Aku segera pergi memasuki kamar dan langsung mandi. Ternyata Rendra suka banget godain aku biar aku blushing. Nyebelin.
Saat ini aku dan Rendra sedang berada di salah satu pura, berhenti untuk istirahat sebentar.
"De, nanti mau ke pasar malemnya Ubud nggak ?"
"Boleh deh. Sekalian mampir beli gelato ya Ren"
"Oke" Rendra mengangguk.
Setelah berkeliling ke pasar malam, beli gelato dan akhirnya sampai juga di kamar.
Badanku udah lengket karena keringat. Nggak terasa aku bersepeda dengan Rendra sampai ber jam jam. Meskipun banyak istirahatnya sih hehehe.
"Aku mau mandi dulu ya Ren. Sumpah capek banget"
Rendra mengangguk. "Kayanya kamu harus sering olahraga deh biar nggak cepet capek"
Aku hanya nyengir kuda lalu masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan beberes sebentar, aku langsung merebahkan badanku di kasur. Rasanya hari ini capek banget.
"Belum tidur De ?" Rendra keluar kamar mandi dengan hanya memakain lilitan handuk saja sukses membuat jantungku dag dig dug.
"Ini masih liat hp Ren" aku segera menyibukkan diri untuk melihat hp. Jujur aku berusaha bersikap biasa aja ketika Rendra nggak pakai baju. Tapi setiap melihat dia kayak gitu, jantungku menghianatiku.
Melihat dada bidangnya, perut ratanya bahkan punggungnya tanpa adanya penutup membuat otakku travelling.
Beda banget rasanya saat melihat teman seprofesiku. Biasa aja gitu.Setelah dia selesai sholat Isya, dia langsung merebahkan dirinya di kasur disampingku dengan posisiku miring membelakanginya.
Jantungku berdegup tak beraturan.
"De, nggak tidur ?" tanyanya.
"Ini mau tidur Ren. Kamu nggak tidur ?"
"Aku belum ngantuk De"
Sebenernya aku nggak ngerasa ngantuk apalagi kalau Rendra disampingku kayak gini. Tapi aku juga bingung mau ngapain kalau aku pura pura nggak tidur. Jujur ini malem yang awkward banget.
"De"
"Hmmm"
"Kamu mau nggak denger ceritaku ?"
Aku berbalik menghadap Rendra penasaran. "Cerita apa emang ?"
"Cerita tentang anak kecil yang ingin bermain"
"Trus ?"
"Ada anak kecil. cowok. Suatu hari, dia punya temen. Mereka setiap hari bermain bersama. Bercanda bersama. Nggak jarang mereka juga berantem hingga ada yang nangis salah satunya. Bahkan si cowok tadi sering bikin nangis temennya. Tapi sebenerya dia sayang, nggak pengen bikin nangis"
"Hmmm" Aku melihat saat Rendra membacakan cerita, matanya begitu teduh.
"Beberapa saat kemudian, anak cowok tadi pergi hingga tidak bisa bertemu temannya lagi. Anak cowok itu sangat sedih hingga ia selalu membeli mainan baru karena dia bosan"
Hingga akhirnya aku merasakan mataku sangat berat. Nggak lama aku merasa tertidur.
******
Happy Reading ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Suck
RomanceApa definisi couple goals bagi kalian ? Bagaimana jika seorang drummer band papan atas dan seorang top model dipasangkan ?? Tentu saja salah satu pasangan yang menjadi couple goals yang sama sama hidup di dunia entertainment. Tapi jangan salah, kehi...