Go Home

227 11 0
                                    

Aku perlahan membuka mataku. Kurasa kemarin aku ketiduran saat Rendra membacakan ceritanya jadi nggak tau endingnya gimana.

Aku tersenyum saat mengingat saat Rendra membacakan ceritanya padaku. Nggak nyangka ternyata dia pribadi yang sangat hangat. Perlahan aku sadar, ada benda berat yang ada diatas perutku. Saat aku melihatnya, ternyata tangan Rendra yang melingkari perutku.

Kemudian aku memiringkan tubuhku untuk berhadapan dengan Rendra. Kulihat matanya yang masih tertutup. Wajahnya begitu damai.

Perlahan aku memegang pipinya. "Good morning Ren"

"Morning De" Balasnya dengan mata yang masih tertutup.

Aku langsung terkesiap. Langsung mengangkat tanganku namun dicegah olehnya.

"Sejak kapan kamu udah bangun ?" tanyaku.

"Ehm sepuluh menit sebelum kamu bangun. Masih mau liatin wajahku ?"

Oh shit. Ternyata aku kepergok saat memandanginya.

"Siapa yang liatin"

Dia membuka matanya lalu tertawa kecil.

"Liatin aja sampai kamu puas"

"Ih kepedean kamu" Aku bergerak untuk beranjak dari tempat tidur namun Rendra mencegahku. Mempererat pelukannya.

"Stay with me please"

Mau tidak mau aku menurutinya. "Ini udah siang Ren. Abis ini kan kita balik ke Jakarta"

Dia menghela nafas.

"Kenapa ?" tanyaku.

"Masih pengen disini"

"Kamu tuh harus balik ke realita. Besok kita juga udah kerja lagi"

Dia semakin menghela nafas panjang.

Aku tertawa.

"Bisa nggak abis pulang dari Jakarta kita tetep kayak gini ?"

"Maksudnya ?" tanyaku heran.

"Ya kita tidur bareng"

"Bentar deh. Kata tidur yang kamu maksud kayaknya bukan hanya tidur deh, tapi lebih"

Dia tersenyum. "Kamu nggak mau ?"

"Ehmm aku pikir pikir dulu ya"

"Kenapa ?"

"Aku belum yakin aja. Ya aku nggak tau, maksud kamu pengen tidur bareng tuh berdasarkan apa"

"Well, kamu masih belum tau alasannya ?"

Aku menggeleng.

"Kayaknya kamu perlu diberi tau lagi deh"

Sebelum aku bertanya lagi, perlahan Rendra mendekatiku lalu menciumku lembut. "You see ? I like you"

"Wait, are you sure ? Jangan samain aku sama cewek diluar sana. Yang dikasih ciuman langsung mau"

"Im sure De. This is not one night stand. I want more. Aku juga nggak samain kamu sama cewek diluaran sana. Kamu pernah liat berita kalau aku sering gonta ganti cewek ?"

Aku menggeleng. "Aku nggak tau. Aku aja baru dateng ke Indo"

"Kalau kamu nggak percaya, tanya deh sama temen temenku. Sama keluargaku"

Aku diam sejenak. "Trus gimana sama perjanjian yang kita buat ?"

"Udah lupain aja perjanjian kita. Aku juga udah lupa aku taruh mana surat perjanjian itu"

Aku melongo. "Kamu nih ya. Bisa bisanya"

"Ya abisnya aku nggak butuh itu lagi. Aku udah lupain semua semua perjanjian itu. Aku bener bener sayang kamu. Dan aku nggak tau sejak kapan"

Wedding SuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang