D - Day

422 16 0
                                    

Blank

Semalam aku nggak bisa tidur. Setelah jam 3 pagi aku baru bisa tidur. Tapi aku hanya bisa tidur selama 2 jam karena mama membangunkanku jam 5 pagi untuk siap siap.

Hari ini adalah hari pernikahanku. The worst day in my life.

Pernikahan dengan orang yang ngga aku cintai. Dengan waktu yang nggak bisa aku atur. Dengan perasaan yang sangat campur aduk. Marah, sedih, bingung, gelisah dan sebagainya.

Tapi mau bagaimana lagi jika inilah yang harus aku lakukan demi membahagiakan orang orang yang aku sayang.

"Sayang cepetan mandi dan sholat subuh. Jam 6 Yovan udah dateng" ujar mamaku sambil mempersiapkan kebaya dan kain wiron untukku. Yovan adalah temanku, make up artis untuk meriasku. Meskipun dia hanya diatasku 3 tahun, jam terbang dia sudah sangat tinggi. Kalau aku nggak ngerengek minta di make up in Yovan, mending aku make up sendiri. Dan Yovan tentu saja mengiyakan tanpa pikir panjang. Tapi setelah itu dia misuh misuh dan aku tertawa mendengarnya.

"Iya ma" aku menjawab pasrah sambil berjalan ke kamar mandi.

Nggak terasa air mataku menetes ketika aku baru saja mau mandi.

Shitt. Aku nggak boleh cengeng.

Aku segera menarik nafas dalam dalam dan segera mengalihkan pikiranku.

"Loh kok elo udah dateng sih Van" aku kaget melihat dia sudah duduk manis di sofa kamar ketika aku selesai sholat subuh.

"Heiiii gue nggak mau ya kalo elo ngomel karena gue telat"

Aku tertawa. "Ya tapi ini masih jam setengah 6"

"Udah lo cepetan duduk manis dan gue akan buat lo cantik kayak putri keraton"

"Iya iya" aku menurut untuk duduk di depan meja make up yang sudah di setting dengan lampu lampu di cermin.

"Gue nggak nyangka ya elo nikah semendadak ini. Sama artis papan atas lagi. Kalau media tau, bakalan gempar" ujarnya sambil membersihkan wajahku.

"Sebenernya nggak mendadak. Tapi emang dirahasiain aja. Males kalo semua orang tau"

Yups, aku berbohong. Yovan nggak tau kalau aku nikah karena dijodohin.

"Kok lo nggak pernah cerita sih kalo punya pacar anak band. Lo nggak hamil duluan kan ?"

Aku tertawa. "Ngaco lo ah. Emang gue pacaran diem diem. Rempong kalo media tau"

Dan what ?! Hamil sama Rendra ?No Way. Aku bergidik ngeri ngebayanginnya.

Setelah selama 2 jam aku selesai di make up, setengah jam lagi acara akad dimulai. Aku melihat diriku di cermin lengkap dengan baju kebaya, kain wiron, dan rambut yang disanggul seperti pernikahan adat jawa lainnya.

"Sumpah lo cantik banget" Yovan memandangiku puas dengan hasil make up nya.

Aku tersenyum lebar. Aku melihat diriku di cermin seperti bukan aku yang akan menikah.

"Eh si Rendra udah siap juga kata tim gue. Bentar gue mau cek dulu" Yovan melangkah keluar kamar.

Tante Dinar juga Budhe Lily menghampiriku, terlihat takjub dengan penampilanku. Aku pun begitu melihat mereka dengan sanggul dan kebaya.

"Cantik banget ponakan tante. Selamat ya sayang"

Aku hanya tersenyum simpul.

"Sayang, Budhe tau kamu lagi galau. Aga juga ngga bisa pulang. Tapi kamu harus semangat ya"

"Iya Budhe. Aga udah telepon kemaren"

Mama masuk ke kamar ku memberitahu untuk siap siap. Rasanya kok deg degan gini ya.

Saat aku keluar kamar, Rendra sudah duduk di kursi untuk akad. Dia melihatku tapi aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah lain.

Gosh.
Dia sexy banget pakai beskap warna putih 0dan blangkon. Aku kira bakal aneh tapi ternyata tidak. Sebelum pikiranku kacau dan semakin ngga terkendali, aku segera melangkah menuju kursi di samping Rendra.

Jantungku rasanya nggak bisa berdegup dengan santai. Nerveous banget. Untunh di samping penghulu, ada papa yang selalu menenangkanku dengan tatapannya.

Tak lama penghulu datang dan bersiap siap untuk pelaksanaan akad nikah.

"Alhamdulillah Sah"

Semua orang terlihat gembira setelah ijab kabul yang dilakukan Rendra berjalan lancar. Termasuk aku yang nggak bisa menyembunyikan senyumku. Nggak tau kenapa kok aku bisa seneng padahal nikahnya juga nggak berdasarkan cinta. Tapi rasanya lega aja gitu. Aneh kan.

Aku melihat Rendra sedang tersenyum kecil. Nggak tau deh itu beneran senyum dari hati atau enggak.

Para fotografer mengarahkan berbagai pose. Apalagi saat Rendra mencium dahiku, sukses membuat semua orang tertawa menyoraki. Wajahku udah kayak tomat rebus.

Setelah acara adat selesai dan aku ganti dengan gaun, kami melanjutkan acara resepsi. Padahal hanya mengundang kerabat dekat saja tapi yang datang ternyata banyak. Opa Rendra bahkan datang meskipun duduk di kursi roda.

Teman teman se band Rendra juga datang. Bahkan mereka membawakan lagu di acara kami.

"Gila ya lo, udah nikah aja. Sama artis papan atas lagi" Luna menghampiriku dengan wajah yang tentunya sumringah. Selain ketemu Rendra, juga teman teman se band Rendra.

"Ihh apaan sih lo. Nggak penting tauu" Aku mengibaskan tangan, tidak tertarik.

"Eh Rendra dateng tuh sama teman teman se band nya" Sandra menyenggol lenganku pelan.

Ngga tau nih, tiba tiba jantungku berdegup kencang lagi melihat mereka menghampiriku.

"Ehm maaf ganggu kalian ya, Kenalin De, ini temen se band ku" Rendra terlihat sebisa mungkin bersikap biasa denganku.

Dia mengenalkan Ezra sebagai vokalis, Nanda sebagai gitaris, Brian sebagai bassis, dan Martin sebagai gitaris satunya.

Begitupun aku, yg ngenalin Sandra dan Luna ke Rendra dan teman temannya.
Bisa nebak kan, wajah langsung Luna cerah ceria.

"Parah sih lo Ren, pacaran ga bilang bilang. Tau tau nikah sama top model" Ezra terlihat sangat friendly begitu baru kenalan denganku.

Rendra terdiam dengan senyumnya yang datar.

"Iya nih, Rendra emang gitu. Penuh rahasia. " Brian menimpali.

"Ya bukan gitu, ribet kalo kalian tau trus bocor ke media apalagi lambe lambean itu" jawab Rendra santai sambil tertawa singkat.

Teman teman Rendra, Luna dan Sandra tertawa mendengar jawaban Rendra.

"Ati ati deh kalian berdua. Bisa abis kalo lambe lambean tau" Luna terdengar antusias.

"Lo nggak akan nyebarin kan ?" Tanyaku sinis.

Luna tertawa. "Ya pengen bangetlah gue kasih tau ke lambe lambean. Trus gue dapet duit deh"

"Dasar gila lu"

Sandra dan teman teman Rendra tertawa.

Setidaknya acara hari ini berjalan dengan lancar, hal itu yang membuat keluargaku lega. Dan finally aku jadi pasangan suami istri dengan Rendra.

The adventure is beginning.

Wedding SuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang