00 ; "Dendam dan Awal"

3.5K 379 5
                                    

"ANAK BRENGSEK!!!"

PYARRR!!!!!

Botol kaca itu dihantamkan dengan kerasnya di kepala anak perempuan berusia tiga tahun itu. Dengan derasnya darah mengucur dari kepalanya, wajahnya tertutupi oleh darah merah yang banyak.

Orang tua dari anak itu hanya dapat menangis. Mereka tidak dapat membantu anak mereka, karena tubuh mereka yang terikat. Tidak hanya itu, tubuh mereka juga ditempeli sebuah jimat, jimat yang menghalang energi kutukan dapat digunakan.

Sang pelaku adalah ibu dari ayah, atau nenek anak perempuan itu. Nenek yang selalu membencinya semenjak dia lahir.

"KENAPA KAU HARUS LAHIR SIALAN?! JIKA SAJA AYAHMU ITU TIDAK MENIKAH DENGAN JALANG ITU!!! KAU MENGHANCURKAN HIDUPKU BAJINGAN!!!"

"IBU!!! HENTIKAN!!! DIA HANYA ANAK BERUSIA TIGA TAHUN!!!"

Menulikan pendengarannya, wanita yang masih terlihat cantik meski di wajahnya sudah terlihat banyak kerutan-kerutan. Wanita itu terus menginjak kepala anak perempuan itu, tidak peduli dengan darah yang terus-terusan mengalir di wajah anak itu.

Botol kaca, yang hanya tinggal setengah saja, diarahkan kepada perut dan dada anak perempuan itu. Wanita tua itu menikam dengan brutal perut dan dada anak itu, tidak peduli meski darah mengenai pakaian dan wajahnya.

Orang tua anak itu mulai memberontak, berusaha terbebas dari ikatan dan juga jimat itu. Mereka tidak tahan, melihat anak mereka satu-satunya yang terus disiksa, meski anak itu sudah dalam keadaan sekarat.

"Anak ini benar-benar iblis. Dengan luka sebanyak itu, dia masih bisa hidup..."

Wanita itu menendang kencang luka yang dan buat. "Cukup, darah kotornya membuatku jijik. Buang anak ini ke jembatan. Biarkan dia mati karena dinginnya air. Dan semoga saja roh terkutuk memakan tubuhnya." Ujarnya pada dua orang bodyguard-nya.

"Baik Nyonya!"

"TIDAK!!! TUNGGU!!! LEPASKAN [NAME]!!! JANGAN BUNUH DIA!!!"

"DIAM ANAK SIALAN!!!"

Dua pria bertubuh besar itu, menyeret tubuh [Name] yang hampir kehilangan kesadarannya. Menyeret rambutnya dengan kasar, keluar dari gubuk tua itu.

Malam itu, adalah malam Natal. Salju turun dengan lebatnya, membuat suhu udara menjadi sangat dingin. Salju putih yang berada di tanah, kini menjadi merah karena darah dari [Name].

Mereka terus menyeretnya, hingga tiba di tepi jembatan. Sungai di bawah jembatan perlahan mulai menjadi es, karena dinginnya suhu. Namun tak menghentikan kedua pria itu untuk melakukan tugasnya.

Terlihat roh kutukan di bawah jembatan itu, menatap mereka dengan penuh gairah. Menunggu saat manusia-manusia itu turun dan menjadi santapannya.

Tubuh [Name] dilempar, dan dengan cepatnya roh terkutuk itu meraih tubuhnya, mulai menggigiti tubuh kecilnya itu.

"Jika saja... jika saja, wanita itu kubunuh saat itu... akankah kami bahagia? Akankah kami menjadi keluarga bahagia? Akankah kami hidup seperti keluarga lainnya? Tertawa bersama... merayakan ulang tahun... merayakan tahun baru... kenapa? Kenapa hidupku tidak normal? Kenapa tidak normal seperti anak lainnya? Apa karena aku dilahirkan di dunia ini? Dunia di mana manusia menganggap dunia kejam, namun kenyataannya manusia-lah yang membuat dunia menjadi kejam dan rusak..."

"Aku lelah... aku muak... kuharap... dia mati di tanganku..."

Permohonan terakhir anak perempuan itu, permohonan yang mustahil dikabulkan. Permohonan terakhir, hingga tubuhnya terbagi menjadi dua karena roh kutukan itu.

Ini awal dari segalanya. Dendam yang tidak ada akhirnya, kepalsuan di setiap senyuman dan tindakannya.

Jika kau ingin bertahan di dunia yang sederhana ini, maka jadilah kejam seperti manusia lainnya. Singkirkan segala hal yang mengganggu jalanmu, bahkan jika mereka adalah orang terdekatmu.

Di dunia ini, utamakanlah dirimu sendiri. Jika kau tidak bisa membahagiakan dirimu, kau tidak pantas membahagiakan orang lain.

01.01.22

The Chosen  [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang