Awalnya dia pikir dia mati. Tentu saja, melompat dari lantai 2 dan tubuhnya menghantam tanah dengan kencangnya. Beberapa tulang rusuknya patah, harusnya dia mati.
Namun takdir menyuruhnya untuk tidak mati.
Semua karena pertanyaan konyolnya. Bisa-bisanya dia berharap masuk ke dunia anime karena hampir mati. Tentu saja Tuhan melarangnya! Permintaannya tidak masuk akal.
Kini [Name] mendekam di sebuah penjara. Penjara yang sama dengan orang-orang yang terkena kutukan itu. Ruang isolasi itu dipenuhi dengan perempuan yang seperti zombie.
"Bagaimana perasaanmu? Tidak merasakan hal aneh?"
"Hal aneh yang terjadi saat ini adalah gue dijadiin bahan eksperimen." Ujar [Name] datar.
"Tentu saja, kamu unik. Ketika orang lain digigit oleh mereka, dia langsung menjadi salah satu bagian dari mereka. Tapi perubahan kamu lambat. Sekarang baru sebagian dari tubuhmu yang berubah."
"Boke! Hinata boke!" [Name] menghela napasnya, kenapa dia malah menghina Hinata saat dokter di depannya ini yang membuatnya kesal. "Mending dokter jelasin ke gue deh, ini ada apa? Kenapa pada liar gini?"
Dokter menjelaskannya. Situasi darurat yang tengah terjadi di Tanggerang itu. Saat wabah atau yang dapat dikatakan kutukan yang tidak jelas asal usulnya datang dari mana.
Anehnya, kutukan itu hanya dapat menyerang kaum wanita, dan pemicu utama adalah tato kupu-kupu di leher mereka. Untungnya pihak pemerintah di Tanggerang segera bertindak, dan seluruh perempuan yang terkena kutukan itu segera di isolasi.
[Name] benar-benar tidak menyangka, kejadian ini sedikit mirip dengan alur cerita Kimetsu No Yaiba. Para wanita yang terkena kutukan itu layaknya oni. Memang tidak memakan manusia, namun jika kepala mereka terpenggal mereka akan mati.
"Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan mereka, selain membunuhnya?" Tanya [Name] khawatir. Dia tidak mengkhawatirkan dirinya, melainkan pada anak-anak Panti yang terkena kutukan itu.
"Karena itu kami membutuhkanmu. Hanya saja, jika kau menjadi seperti mereka, kami tidak punya pilihan lain selain membunuh kalian. Jika kalian dibiarkan hidup, kalian bisa saja membuat Indonesia atau bahkan dunia mengalami ancaman."
"Kuso! Siapa yang membuat tato itu?!"
"Kami berhasil menangkapnya. Kau mau bertemu dengannya?"
"IYA! DAN GUE AKAN MEMBUNUHNYA TERLEBIH DAHULU!!"
Tangan [Name] di borgol, dan mulutnya juga diberi sebuah kurungan agar kelak jika dia mendadak berubah, dia tidak akan menyerang para dokter dan polisi yang tengah berjaga.
[Name] masuk ke ruangan penjara pembuat tato itu. Matanya menatap nyalang pria yang justru tersenyum padanya. Begitu borgol dan kurungan di mulutnya dilepaskan, [Name] segera menerjang pria itu.
"Tinggalkan kami!" Usir [Name] pada dokter dan polisi yang tadi mengawalnya.
Mau tidak mau, mereka meninggalkan kedua orang itu. "Fajar! Apa yang lo buat, bajingan?!" Makinya dengan urat-urat menonjol di pelipisnya.
"[Name]... bisa lepaskan saya dulu? Kita bicara baik-baik."
"Tidak ada yang perlu dibicarakan!!" Bentaknya. "Tidak ada yang bisa dibicarakan. Lo keterlaluan!"
"Siapa lo?! Kenapa lo menyebarkan teror ini?!" Tanyanya menarik kerah pria itu dengan kuat.
"Saya hanya mau menyelamatkan [Name]..."
"Lo... BRENGSEK!!!"
[Name] melayangkan tinjuang pada wajah pria itu, tinjuan yang membuat tubuh pria itu terhempas cukup kencang ke kursi dan meja di tempat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen [JJK]
Fanfiction[COMPLETED] Sejak awal, kau bukan bagian dari mereka. Tapi mereka membawamu. Mereka membawamu supaya kau bisa membalaskan dendam mereka, juga supaya para korban selamat. Demi ratusan, atau bahkan ribuan nyawa wanita, kau dipilih. Kau dipilih untuk m...