[Name] memarkirkan mobilnya tepat di hadapan gerbang rumah milik Satoru. Membawa 2 tote bag yang berisi berkas-berkas yang harus dikerjakan oleh pria itu, dan sebuah masakan rumah.
Tadi [Name] sengaja memasak untuk semua orang. Dia membagikannya pada Yaga, dan juga murid kelas 2 dan kelas 1. Dia juga membuatkan untuk Satoru, namun pria itu ternyata tidak ada di sekolah.
Dan kebetulan, Yaga menitipkan sebuah berkas pada Satoru. Jadi, mau tak mau [Name] harus menghampiri pria yang memiliki mata indah itu. Akhir-akhir ini Satoru memang jarang terlihat di sekolah, entah apa yang sedang pria itu lakukan.
[Name] hendak mengetuk pintu rumah yang cukup mewah itu, namun tidak jadi karena pintunya yang sedikit terbuka.
"Apakah sensei lupa menutupnya?" Tanyanya dalam batin.
"Permisi..."
[Name] memasuki rumah milik Satoru setelah mengucapkan "permisi" meskipun dia mengatakan hal itu dengan cicitan. Yang terpenting dia telah meminta izin dengan sopan, tidak seperti Satoru yang sering menerobos masuk begitu saja.
Untuk sesaat, [Name] sempat termenung melihat isi rumah itu, semuanya tampak sederhana namun elegan. Seperti rumah impian [Name] sejak kecil.
Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya [Name] datang ke rumah Satoru. Sebab pria itu juga baru pindah setahun yang lalu, dan juga dia jarang meninggali tempat ini.
"Aahhh~"
Pipi [Name] seketika memerah mendengar suara laknat itu. Dia ingin mengabaikannya, namun kakinya justru membawanya ke arah suara.
"Gojohhhh-sanhh—eh?"
"[Name]!? Apa yang kau lakukan di sini!?"
[Name] kini benar-benar memerah, tidak hanya wajah, semburat merah itu menjalar dari leher hingga ke tangan gadis itu. Dengan cepat dia menaruh 2 tote bag itu di meja makan, membungkuk, kemudian berlari keluar rumah gurunya itu.
Benar-benar memalukan. Jika ingin bercinta, kenapa harus di dapur!?
Sial! [Name] benar-benar merasa malu melihatnya!
.
.
.
Yuuji dibuat kebingungan dengan Satoru yang terus tersenyum. Ya... gurunya itu memang sering tersenyum tanpa alasan, namun kali ini benar-benar aneh. Pipi putih pria itu tampak sedikit memerah, dan juga dia terus bersenandung.
Mereka tengah dalam perjalanan menuju ke sekolah. Satoru membawa mobilnya dengan kecepatan sedang. Jika ada yang melihat, pasti mereka akan merasa ngeri, sebab Satoru menyetir dengan mengenakan penutup mata.
"Eh? Kita mau kemana, sensei? Arah sekolah bukan lewat sini?" Tanya Yuuji kebingungan.
"Kita akan menjemput, [Name]-chan! Dia melarikan diri dari acara ini lagi, kali ini aku akan menculiknya~"
Itu memang alasan utama Satoru sekarang membawa Yuuji ke kediaman Shoko. Selain itu, dia juga ingin menggoda [Name] atas kejadian semalam.
Satoru tidak melakukan hal lebih pada wanita yang dilihat oleh [Name]. Memang benar saat itu Satoru hanya mengenakan handuk di pinggangnya, dan juga wanita yang dia bawa hanya mengenakan pakaian dalam saja.
Wanita itu juga mendesah karena Satoru hanya mengelus sensual pinggangnya, yang merupakan bagian sensitif dari wanita itu. Dia melakukannya untuk mencari informasi mengenai keluarga lama [Name].
Benar, dia melakukannya untuk [Name].
"Nah, ayo turun!"
Yuuji turun dari mobil Satoru, mengikuti langkah gurunya itu yang dengan seenaknya memasuki rumah milik Shoko. Entah darimana pria itu mendapatkan kuncinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen [JJK]
Hayran Kurgu[COMPLETED] Sejak awal, kau bukan bagian dari mereka. Tapi mereka membawamu. Mereka membawamu supaya kau bisa membalaskan dendam mereka, juga supaya para korban selamat. Demi ratusan, atau bahkan ribuan nyawa wanita, kau dipilih. Kau dipilih untuk m...