01 ; "Kutukan"

2.5K 318 27
                                    

byurrr!!



"BANGUN [NAME]!!! BAGUS KAMU TIDUR DI KELAS SAYA!!!"

[Name] tersentak dari tidurnya. Matanya melotot pada guru yang menuangkan susu pada rambut dan wajahnya. Gurunya itu tampak sangat marah padanya.

Tidak, [Name] tidak marah karena itu. Dia hanya terkejut karena baru saja mengalami mimpi yang sangat panjang, terlebih rasanya mimpi itu terasa nyata. Untuk sesaat seluruh tubuhnya terasa mati rasa.

"MASIH BELUM SADAR JUGA?! ATAU PERLU SAYA MENUNGKAH KUAH SOTO KE WAJAHMU?!!"

"Urusen dayo..." Ujar [Name] tanpa sadar, membuat satu kelas menatapnya tak percaya.

"APA YANG KAU KATAKAN?!"

[Name] menutup bibirnya, kebiasaan buruknya itu muncul. Namun, kebiasaan ini menjadi kebiasaan favorit teman-teman kelasnya, lebih tepatnya teman seper-wibu-an dia.

[Name] dapat meniru suara anime yang dia tonton, baik karakter perempuan atau laki-laki. Dan baru saja dia mengucapkan iconic lines milik Kaneki Ken, dengan suara milik Kaneki Ken juga.

"Ah? Saya mengatakan jika Ibu Indah hari ini sangat cantik..."

"JANGAN MERAYU SAYA! MAJU KE DEPAN DAN KERJAKAN SOAL NOMOR SEPULUH!!"

"Baik bu..."

[Name] bangkit dari kursinya, sedikit merasa risih dengan rambut dan seragam yang lengket karena susu yang guru matematika itu tuangkan. Salah satu guru yang paling dibenci di SMA Harapan Nusa.

Gadis berusia 16 tahun itu mengerjakan soal matematika itu dengan lancar jaya, bahkan dia tidak membawa buku untuk mencari jalan menjawab soal yang diberikan guru itu. Dia mengerjakannya dengan cepat dan tepat.

Bel istirahat berbunyi, guru matematika itu masih ingin memarahi [Name] karena anak itu tidur di kelasnya. Namun melihat jawabannya yang benar, dan juga bel berbunyi dia terpaksa menghentikan niatnya.

"Kau selamat kali ini [Name], lain kali tidak!" Bentaknya kemudian pergi begitu saja dari kelas 11 Mipa 1 itu.

"Araa~ araa~ sayonara~" Kalian tentunya tahu ini iconic line's milik siapa bukan?

[Name] tersenyum, tangannya melambai pada guru matematika yang membuka pintu kelas dengan kasar. Dia memang ahlinya dalam membuat guru yang dibenci oleh satu sekolah tidak dapat berkutik.

Teman-temannya berhamburan keluar kelas menuju kantin, beberapa memberi pujian pada [Name] karena berhasil membuat guru matematika killer itu kembali dibuat kesal olehnya.

Sahabatnya, Senja, mendekatinya sambil memberi beberapa tisu. Kembaran Senja, Fajar, yang merupakan pacar [Name] juga mendekati [Name]. Fajar membantu [Name] dalam membersihkan rambut pacarnya itu dari susu basi.

"Lo bau bangke anjrit!" Ejek Senja dengan tawaan puas.

"Ya... berterima kasih pada guru sialan itu, rambut dan seragam gue lengket." Keluh [Name] berusaha membersihkan susu di tubuhnya. "Sial. Ini susu atau peju sih, bau bener anjirlah! Mana lengket lagi!"

"BWAHAHAHAHAHAHAHA!!!"

[Name] menatap sinis Senja yang menertawainya, dia melempar tisu bekasnya ke mulut Senja, supaya kembaran pacarnya itu diam.

"Senja, nanti aja ketawain [Name]-nya. Sekarang bantu dia dulu..." Tegur Fajar. "Kenapa tidak mandi saja? Senja bawa seragam cadangan kok." Tanyanya.

"Harusnya dulu Bunda memang hanya pungut lo aja Jar... Senja cocoknya di bawah kolong jembatan memang!"

"Bangke lo! Gini-gini gue calon adik ipar lo aelah!"

The Chosen  [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang