03 ; "Penyihir Jujutsu"

1.7K 253 25
                                    

"Yaga sialan! Bisa-bisanya kita diberi misi saat malam Natal!"

"Satoru, jika kau mengucapkan umpatan itu di depan sensei, sudah dipastikan kau akan menjadi samsak boneka-bonekanya."

"Biarkan saja albino itu menjadi samsak! Aku muak dengan ocehannya!"

"Shoko! Kau jahat sekali~"

Shoko merotasi bola matanya malas. Sejak mereka mulai menjalankan misi hingga saat ini, Satoru tak berhenti mengeluh dan membuat telinganya terasa sakit.

Berbeda dengan Suguru yang justru diam meski dia kesal. Terkadang Shoko heran, mengapa Suguru mau bersahabat dengan Satoru? Apakah Satoru mengancamnya? Atau Satoru menggunakan sihir pada Suguru?

Tidak, tidak penting. Lupakan saja keduanya.

"Menurut laporan, harusnya roh kutukan itu ada di sini." Ujar Shoko, dan mereka berhenti di jembatan di mana laporan mengenai roh kutukan tingkat satu.

Satoru melihat ke bawah jembatan, kacamata hitamnya sedikit diturunkan untuk melihat keadaan sungai yang beku di bawah sana. "Oh?!" Pekiknya yang menarik perhatian Suguru dan Shoko.

"Kau menemukannya?!"

"Sungainya beku!"

Urat-urat muncul di pelipis Shoko, dengan sekuat tenaga dia menjitak Satoru. "Tentu saja beku bodoh! Cuaca sedingin ini, mustahil tidak beku!" Sungutnya, namun Satoru hanya tertawa.

"Tidak." Ujar Suguru. "Roh itu benar-benar ada di bawah."

Suguru mengeluarkan shikigami miliknya yang dapat terbang, untuk membawanya dan Shoko mendekati sungai. Sementara Satoru dapat melayang dengan sendirinya.

Baru saja mereka mendekati sungai, tangan-tangan roh kutukan itu mulai menyerang mereka. Tentunya serangan lemah seperti itu tidak akan menyulitkan mereka.

Mereka menyadari ada hal aneh yang terjadi pada roh kutukan tingkat satu itu. Entah mengapa serangannya terkesan lemah untuk tingkat kutukannya. Apa karena habitatnya membeku, oleh karena itu kekuatannya juga berkurang?

"Suguru! Seorang anak!" Tunjuk Shoko pada anak perempuan yang tiga per empat tubuhnya berada di mulut roh kutukan itu.

"Abaikan saja dia, Shoko! Anak itu pasti sudah mati!" Ujar Satoru, yang masih asik menghindar serangan lawannya.

"Mana bisa bodoh! Jelas-jelas kita masih bisa merasakan kehidupan darinya, jangan mengabaikan dia sialan!!"

"Kau berisik sekali~"

"SELAMATKAN DIA ALBINO SIALAN!!!"

"Baiklah-baiklah! Berisik sekali!"

Satoru melesat menuju mulut roh kutukan itu, dengan sekali serangan, dia berhasil menghancurkan sebagian dari mulut roh kutukan itu, dan mengambil tubuh anak yang hampir ditelan oleh roh itu.

Matanya mengerjap melihat tubuh anak itu yang hanya tinggal separuh, seluruh bagian kiri anak itu dimulai dari ujung rambut dan ujung kaki bagian kiri telah hilang. Reaksi yang berbanding terbalik dengan Shoko yang justru memekik terkejut.

Ini aneh, untuk manusia biasa, harusnya anak itu telah mati. Tidak, bahkan jika penyihir seperti mereka tinggal separuh seperti itu juga pasti akan mati. Lalu, mengapa anak ini masih memancarkan aura kehidupan?

"Apakah dia termasuk makhluk terkutuk?" Tanya Suguru yang dibuat penasaran dengan anak itu. Mereka benar-benar mengabaikan roh kutukan yang mengamuk karena wajahnya yang dibuat hancur oleh Satoru.

The Chosen  [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang