Satya dan mataharinya

882 103 8
                                    

"Aku selalu mengingat satu hari di bulan itu. Semesta pun menjadi saksi bahagianya aku menyambut sang pemilik hati."


___ ⋆。˚___


Jean ingin bercerita sedikit tentang bagaimana mereka bermulai hingga berakhir menjalin hubungan. Sebenarnya, Jean melupakan beberapa detail seperti bagaimana ia menemukan Satya di dunia virtual dan detail-detail kecil yang membuat mereka semakin dekat dari waktu ke waktu. Ia... benar-benar lupa.


Serius. Jean lupa.

Yang ia ingat, Satya yang selalu menceritakan betapa pusingnya ia berada dikelas 2 SMA, Satya yang bercerita bahwa ia mencemaskan dunia kerja akan semenakutkan seperti film-film yang ia tonton, Satya yang dilanda galau perihal memilih mie sed*ap atau indo*mie ketika hujan datang, Satya yang frustasi karena anaknya sering sekali poop di selimut iron man kesayangannya, atau tentang Satya yang berandai-andai memiliki kekuatan super untuk menghabisi para monster di dunia dan menjadi pahlawan kebanggaan negara.

Tanpa bertanyapun, Satya akan mengungkapkan bagaimana kesehariannya dan apa yang dirasakannya. Satya... seterbuka itu padanya.

Akan tetapi, Jean tidak pernah melupakan tanggal jadian mereka. Setelah melewati pendekatan sebagai teman selama 3 bulan lamanya, Satya menyatakan perasaannya dengan harapan Jean memiliki rasa yang sama dan meningkatkan status pertemenan mereka. Dengan masih dilingkupi rasa terkejut, Jean menerima Satya.

Tidak sulit juga untuk Satya mendekati Jean karena Jean se-welcome itu dengan orang baru. Apalagi Satya adalah orang yang hangat dan begitu ceria. Vibe positif yang dibawanya membuat Jean merasa senang saat bersamanya.

"Hari ini, tanggal 9 September 2019, saya... Satya Adhyaksa Mahardika beserta Haical Jeandra Ayden Bagaskara, resmi menaikkan level pertemanan kami, dari level teman ribut menjadi teman hidup"

Katanya.

Seenarnya, ada banyak alasan mengapa ia begitu mengagumi sosok Satya. Satya yang begitu lembut, penuh perhatian dan begitu ia cintai.


Jean berada dalam keadaan yang cukup sulit. Keluarganya berantakan, begitu pula hidupnya. Ada kalanya ia merasa begitu lelah dan ingin mengakhiri semuanya. Namun, saat pemikiran itu hinggap di kepala, Satya akan datang padanya. Mengantarkan ribuan kata penyemangat yang selalu membuatnya mengagumi ciptaan Tuhan yang satu ini.

"Haha, maaf-maaf, kamu begitu menggemaskan ketika sedang marah."

Seperti malam-malam sebelumnya. Satya menggodanya lagi dengan gombalan copasan mbah goo*gle. Garing, alay, lebay. Tapi karena itu Satya... jadi Jean suka.

"Aku tutup telpon-nya, yaa?" ancam Jean.

"Jangan dong, by. Nanti aku kangen kamu gimana? Kamu kan ngangenin terus. Bisa mati muda aku karena nahan rindu gak denger suara lembutmu."

"Alay."

"Serius nih!"

"Oke, kita serius."

"Aciee! mau banget aku seriusin, ya?"

"KAK ATYA!"

"HAHAHAHA."

Tawa Satya terdengar menggema malam itu. Sementara Jean berdo'a di dalam hati karena takut sang kekasih kerasukan jin kamar mandi. Fyi, Satya tengah bab dan minta ditemani karena takut cicak. Satya bilang, mereka adalah pasangan sehidup setai. Ternyata gambarannya seperti ini, hiks :)

Hiraeth | SungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang