Jean dan rumahnya berpulang

1.6K 126 10
                                    

"Pada akhirnya, kamu... orang yang sangat ku cintai dulu, sekarang menjadi luka terbesar dalam hidupku"

___ ⋆。˚___

Jika menengok beberapa tahun kebelakang, hidup Jean sama seperti anak remaja pada umumnya. Penuh ambisi dan dibumbui taburan cinta didalamnya.

Di penghujung tahun 2017, ia menemukan tambatan hatinya. Ia bahkan merayakan pergantian tahun dengan orang baru yang ia temui di akhir bulan saat itu. Hanya saja... via virtual. Ya! Jean menemukan cintanya di dunia virtual. Roleplayer namanya.

Niat awal ia memainkan permainan itu hanya untuk mencari teman. Siapa sangka ternyata ia malah mendapat yang lebih dari sekedar teman?

๑•̀ㅁ•́ฅ

Waktu cepat sekali berlalu. Ini sudah memasuki bulan ke-4 sejak resminya hubungan mereka.

Sore itu ia memakai pakaian terbaiknya. Bajunya wangi sekali. Wajahnya berseri-seri. Ia harus memberikan kesan yang baik untuk pertemuan pertama mereka. Begitu pikirnya.

"Je, ini kamu?" tanya seseorang

Orang itu, pengendara motor be*at mengenakan hoodie hitam dengan celana serta topi senada. Orang asing. Namun ia seperti mengenali suara itu.

"Kak Atya?" tanya Jean ragu.

"Ya, manis?"

Orang itu, Satya, melepas topinya. Tersenyum begitu lebar ketika melihat tatapan puja dari Jean. Lucu sekali.

"Kamu lebih boncel dari yang kakak kira," ucap Satya menahan tawa.

"Ish, kakak lebih nyebelin dari yang aku kira!" seru Jean tak mau kalah.

"Tapi kakak ganteng, kan?"

"Iya! Eh?"

Tawa Satya mengudara saat itu juga. Satya selalu mempesona di mata Jean. Suara tawanya yang lembut memasuki indra pendengarannya. Senyumnya sungguh menawan hati, mengalahkan hangatnya senja disore hari. Hatinya menghangat melihat Satya-nya begitu indah hari ini.

"Ayo naik sayangku, liatin aku-nya biasa aja dong. Gantengku ini gak akan ilang kalaupun kamu ngedip sebentar"

Jean merona. Pipinya bersemu. Satya yang tak tahan melihatnya langsung mengusak tatanan rambut Jean dengan gemas.

"Kamu kok lucu banget kalau lagi salting."

"KAKAK!!"

Dan tawa Satya lagi-lagi terdengar saat itu.

•ᴥ•

"Kita mau kemana, kak?" tanya Jean.

Satya mengendari motornya teramat pelan seperti saran Jean. Katanya, sih, demi melindungi ia dan si pujaan hati. Padahal Jean cuma modus biar bisa lama-lama nemplokin punggung mas pacar. Ahay><

"Kakak milik kamu hari ini, Je. Jadi, sebut saja tempat yang ingin kamu tuju, kakak akan bawa kamu kemanapun kamu mau." balas Satya berhenti di lampu merah.

Ucapan itu telak membuat Jean menimang beberapa tempat yang cocok untuk dijadikan pacaran. Asik dengan lamunan sampai tak sadar bahwa lengan kanan yang bertengger di pundak Satya digenggam hangat sebelum akhirnya diarahkan menuju saku hoodie sang kekasih.

"Ini udah sore, dingin. Hoodie kakak cukup buat tanganmu hangat gak?" tanya Satya sembari menjalankan motornya karena lampu sudah berganti warna.

Hiraeth | SungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang