21

66.6K 7.8K 319
                                    

Happy Reading!

*****

Dengan perasaan kesal Deborah berjalan menuju ruang kepala sekolah yang di bagian barat gedung.Lumayan jauh dari kelasnya membuat Deborah mencaci maki orang yang membangun sekolah seluas ini.

Tanpa menyadari sekolahnya dulu lebih besar dari ini,sepertinya berpindah jiwa membuat Deborah...yah tidak usah diperjelas.

Sesampainya di depan pintu yang bertuliskan 'Ruang kepala sekolah' ia segera mengetuk pintu itu tiga kali.

"Masuk!"teriak orang itu dari dalam.

Deborah memutar knop pintu perlahan dan melangkahkan kakinya masuk.

Ia melihat sekeliling ruang kepsek yang sangat luas ini.Terdapat beberapa sofa dengan bentuk yang berbeda,ada juga dapur kecil dan kamar tidur.

Wah sungguh enak menjadi kepala sekolah,bisa tidur semaunya~Fikir Deborah gaje.

Ia juga melihat seorang cowo yang membelakanginya,ia melangkah pelan agar lebih dekat untuk melihat siapa cowo itu.

Melihat perawakan cowo itu yang tidak asing dimatanya.

"Brylee!"seru Deborah saat melihat cowo itu ternyata Brylee.Kenapa Brylee bisa ada disini juga?

Brylee yang mendengar suara Deborah mengangkat kepalanya,ia melihat Deborah seraya tersenyum tipis.

Apa-apaan senyumnya itu!

"Deborah, silahkan duduk"ucap kepala sekolah sopan.

"Ada apa yah Bapak manggil saya?"tanya Deborah.

"Karena melihat kamu bisa mengerjakan soal Bu.Angel yang cukup susah,saya ingin kamu ikut olimpiade se Internasional bersama Brylee"ucap pak Kepsek.
"Kalian akan olimpiade di Jerman"lanjut pak Kepsek lagi.

Deborah yang mendengar itu melotot tak percaya,kenapa harus dirinya coba!ia sangat malas mengikuti olimpiade yang menurutnya membuang tenaga.

"Nggak bisa diganti aja Pak?saya nggak mau ikut gituan"ucap Deborah mencoba bernegosiasi.

"Sekolah sudah mendaftarkan kamu,jadi kamu tidak bisa mengundurkan diri"jawab pak Kepsek.

"Orang gue nggak mau gimana sih!"rutuknya dalam hati.Tapi ia tidak berani menyerukan pendapatnya,mengingat didepannya ini adalah kepala sekolah dan orang yang lebih tua darinya.

"Tapi kenapa harus sama dia Pak?"tanya Deborah seraya menunjuk Brylee yang ada disampingnya.Brylee yang di tunjuk seperti itu memutar bola matanya malas.

"Brylee memang selalu ikut jika ada olimpiade"jelas pak Kepsek.Kelas unggulan mah beda kan yah.

Dah lah!Deborah pasrah saja.Terpaksa ikut dan terpaksa bersama Brylee.Ingat Deborah hanya terpaksa!

"Nanti akan dijelaskan oleh guru yang mengurus peserta olimpiade"lanjut pak Kepsek lagi.

Mereka berdua mengangguk paham.

"Udah selesai kan Pak?boleh saya keluar"walaupun tidak sopan tapi percayalah Deborah tidak ingin satu ruangan dengan Brylee setidaknya untuk saat ini.

Deborah New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang