24

63.6K 7.3K 277
                                    

Happy Reading!

*****


Jam 10:45 malam...

Kini hanya Deborah yang menemani Levin di ruangan ini.Edzar dan Fiona sudah pulang karena mempunyai kesibukan masing-masing.

Fiona terpaksa pulang karena ingin mengerjakan tugas,mengingat ia merupakan salah satu anak kesayangan guru karena merupakan anak yang cerdas.

Mau tak mau harus meninggalkan Levin bersama Deborah.Tapi Fiona yakin Levin akan mengkritik Deborah habis-habisan karena hanya ada mereka berdua.

Sedangkan Edzar sengaja meninggalkan mereka berdua agar memberikan mereka privasi,berharap mereka bisa akrab juga seperti dirinya dan Deborah.

Tapi sampai jam menunjukkan hampir tengah malam mereka hanya diam.Sampai Levin memutuskan untuk memejamkan mata berharap bisa tertidur cepat,karena tidak menyukai kecanggungan antara dirinya dan Deborah.

Melihat selimut Levin yang tersingkap,membuat Deborah memperbaiki letak selimut itu dan menyelimuti Levin sampai dagu dan hanya memperlihatkan kepala Levin saja.

Levin yang memang belum tertidur merasakan Deborah yang menyelimutinya,ia tersenyum dalam diam.

Melihat jam sudah menunjukkan pukul 02:30 dini hari.Deborah memutuskan untuk tertidur didekat Levin dengan melipat kedua tangannya sebagai bantal.

Ia memilih tidur seperti ini kalau -kalau Levin membutuhkan sesuatu nantinya.Biar bagaimanapun Levin yang menolongnya.

Jam 05:30...

Levin menggeliat dalam tidurnya.Ia menyipitkan matanya kala melihat Deborah yang tertidur dengan posisi yang membuat punggung sakit.

Mendengar pintu terbuka Levin menutup matanya kembali berpura-pura tidur.

Fiona masuk dengan membawa paper bag yang berisi makanan seraya melangkah pelan agar tidak membangunkan Levin.

"Kak Deborah"panggil Fiona seraya berbisik pelan.Ia tidak ingin sampai Levin bangun nantinya.

"Kak!"panggil Fiona agak kencang.

"Engh"lenguhan dari bibir Deborah,ia menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri karena merasa punggungnya terasa pegal.

"Kenapa?"tanya Deborah saat kesadarannya sudah pulih.

"Kakak nggak mau pulang ganti baju?"tanya Fiona pelan.

Deborah mengangguk untuk merespon pertanyaan Fiona.Ia merapikan bajunya dan mengambil tas yang ada di nakas.

"Gue duluan"ucap Deborah datar kemudian melenggang pergi.

Fiona tersenyum misterius melihat kepergian Deborah.Ia melihat ke arah Levin yang masih tertidur dengan pulas.

"Kak Levin"panggil Fiona seraya mengguncang bahu Levin pelan.Melihat Levin yang bergerak membuat ia cepat-cepat menjatuhkan kepalanya dan berpura-pura tidur seperti yang dilakukan Deborah.

Levin yang melihat itu menautkan alisnya bingung.

Fiona melenguh seperti habis tertidur,ia mengerjap pelan dan menatap Levin.

"Kakak udah bangun?"tanya Fiona dengan nada yang dibuat serak khas baru bangun tidur.

"Kamu kenapa ada di sini?"Levin mencoba bertanya,kenapa Fiona bertingkah seperti ini?fikirnya.

"Semalem aku jagain Kakak,karena Kak Deborah nelfon katanya dia mau pergi.Jadi tengah malem aku kesini"jawab Fiona sembari mengucek kedua matanya dan menguap.

Levin menatap Fiona intens,dengan alis yang menukik tajam.

Kenapa Fiona berbohong perihal menjaganya?Padahal Fiona tau jika Deborah lah yang menjaga Levin sejak semalam.

Entah kenapa melihat Fiona bersikap seperti ini sampai berbohong dan menjelekkan Deborah membuat ia menatap tak suka Fiona.

Fiona yang ditatap seperti itu, mengernyit heran dan bertanya...

"Kenapa Kak?"tanya Fiona penasaran melihat tatapan tak suka Levin?atau hanya perasaanya saja?

"Nggak papa"untuk saat ini Levin tidak akan bertanya dulu,ia ingin melihat alasan Fiona kenapa berbohong seperti itu.

"Kamu nggak sekolah?"tanya Levin.

"Ini baru mau pergi kak"jawab Fiona tersenyum tipis.

Levin mengangguk pelan,dan matanya tidak sengaja melihat Paper bag yang berisi makanan karena mencium baunya.

Untuk memastikan kecurigaannya ia bertanya lagi ke Fiona...

"Itu yang bawa siapa?"tanya Levin sembari menunjuk paper bag itu yang ada dimeja.

"Kayaknha maid yang bawah deh Kak"ucap Fiona tenang.

Memang tidak ada yang beres dengan tingkah Fiona.Jelas-jelas yang membawa paper bag makanan itu dirinya,bukan maid atau siapa pun.

Levin akan memikirkan nya nanti.Mencari apa motif sampai Fiona mengatakan kebohongan itu.

"Yaudah kalau gitu aku pulang dulu Kak"pamit Fiona dan berjalan keluar kamar rawat Levin meninggalkan Levin yang menatap dirinya penuh tanda tanya.

*****

"MY COUSIN TUNGGUIN AKYU!"teriak seorang gadis dari tangga,siapa lagi kalau bukan Krystal yang memanggil Revano dengan sebutan 'my Cousin'

Berlari ke bawah dengan menenteng sebelah sepatunya dan kaos kaki yang belum terpakai dengan sempurna.

"Lo kelamaan"dengus Revano yang mengentikan jalannya didepan pintu saat mendengar teriakan melengking dari Krystal.

"Hee...kemarin gue lagi nontonin pacar gue,jadi lupa waktu"nyengirnya lebar ke arah Revano.Cowo itu memutar bola mata malas melihat ke arah Krystal

Pacar yang di maksud Krystal adalah aktor tampan yang ada di drama Doom at Your Service yang diperankan oleh salah satu pacarnya Seo In Guk.

Kebiasaan Krystal adalah menonton drama sampai menamatkannya.Karena rasa keponya yang terlalu tinggi,jadi ia tidak ingin menunggu.

Seperti sekarang ini,ia bangun jam 7 pagi dan langsung memakai seragam tanpa mandi karena takut di tinggal Revano.

Maklum.Krystal kan baru pindah sekolah,kalau nyasar gimana?tapi kalau ketemu cogan sih Krystal mah mau-mau aja.

"Yaudah jalan"kata Revano.

"Bentar dulu,gue mau pamit sama Tante.Nggak kek lo mau nyelonong aja"ucap Krystal santai yang mendapat pelototan tajam dari Revano.

"He bocah gue udah pamit dari tadi"sungut Revano tak terima.

Krystal nyengir bodoh dan mengangkat jari tengah dan telunjuknya tanda perdamaian.

Setelahnya Krystal berlari kecil menghampiri Tantenya itu yang tengah berada di dapur.

"TANTEKU SAYAAANG"teriaknya membuat sang empu yang dipanggil geleng-geleng kepala melihat tingkah Anak adiknya itu.

"Salim dulu Tan"lanjut Krystal seraya menyalimi tangan Tantenya itu dan langsung berlari menemui Revano yang sudah misuh-masih menunggunya.

"KAMU NGGAK SARAPAN DULU TA?"pada akhirnya Mama Revano itu ikut berteriak melihat Krystal yang belum sarapan dan langsung pergi begitu saja.

"NTAR AJA TAN DI SEKOLAH"jawab Krystal membalas teriakan Tantenya itu karena jarak mereka sudah jauh.

Revano yang mendengar mereka berdua berteriak menghela nafas pasrah.Jika begini kupingnya tidak akan aman selama Krystal tinggal di sini.

🍂🍂🍂🍂

TBC!

Deborah New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang