27: Goodbye, My Friends

413 45 15
                                    

Dalam diam Nora melihat tangannya yang Daniel pegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam diam Nora melihat tangannya yang Daniel pegang. Sejak mereka keluar dari kamar hingga menginjak lantai dasar, genggaman tangan Daniel tidak meregang. Bahkan bisa ia rasakan usapan lembut di punggung tangannya karena jari jempol Daniel.

"Daniel---"

"Sebentar saja, aku mohon," potong Daniel. "Setelah ini aku tidak bisa memegang tangan mungil nan halus ini. Jadi, biarkan aku memegang tanganmu sampai aku puas."

"Tanganku tidak kecil. Tanganmu saja yang kebesaran," kata Nora, tidak terima, seakan Daniel secara tak langsung mengatakan kalau ia adalah gadis kecil.

Daniel tertawa. Membuat beberapa prajurit yang berdiri di sepanjang lorong langsung berdiri tegak. Padahal tawa Daniel terdengar biasa saja, kenapa mereka langsung siaga begitu? Mungkin suara tawa Daniel begitu menjengkelkan karena menertawakannya.

"Tidak ada yang lucu!"

"Tentu ada. Kau yang lucu, Nora. Aku memujimu, tapi malah begitu reaksimu."

"Pujianmu parah sekali."

"Yah, begitulah pria yang 200 tahun tidak berinteraksi dengan seorang wanita."

Terkadang Nora lupa jika pria disampingnya ini sudah berumur lebih dari batas umur manusia. Siapa sangka jika orang yang membuatnya jatuh cinta memiliki umur yang mengalahkan umur kakeknya sendiri. Wajah Daniel yang tampan, membuatnya berpikir jika dia berumur 25 atau 27 tahun.

Tiba di pintu utama, Nora melihat Clous yang berdiri di sisi kiri pintu. Melihat ke gerbang istana dengan tangan yang bersilang di depan dada. Dari belakang saja Clous terlihat keren, apalagi jika dilihat dari depan.

Clous berbalik saat mereka sampai didekatnya. "Wah, wah, sudah mau pergi?" kata Clous, tersenyum lebar kearah mereka, atau mungkin ke Daniel. Daniel cuma berdehem sebagai jawaban. Entah kenapa melihat Daniel dan Clous mengingatkan Nora tentang dirinya dan Rena.

"Sayang sekali, padahal kalau nona tinggal aku bisa mengajak nona berkencan. Banyak sekali tempat yang bagus disini dan aku yakin nona tak sempat berkeliling. Sebulan itu waktu yang singkat, loh."

Nora hanya tertawa garing. Penampilan Clous memang mirip dengan bos mafia, namun sikapnya sangat ramah, agak lucu jadinya. Apalagi Clous bermulut manis, apa Rosetta tak cemburu saat melihat Clous dengan mudahan menggoda wanita lain? Mustahil kalau Rosetta tak tahu sifat Clous mengingat hubungan mereka yang begitu lama.

Daniel terbatuk, menarik perhatian Nora juga Clous. "Tidak usah cemburu, kau tahu kan di hatiku hanya ada Rosetta Calourtey," kata Clous, tersenyum lebar.

"Namanya masih Rosetta Von Holstein," desis Daniel.

"Tidak akan lama lagi nama belakangnya akan berubah, kakak ipar."

"Kalian baru menjadi mate baru 10 tahun."

"Tapi kami sudah saling mengenal lebih dari 200 tahun. Oh, ayolah kapan kau merestui kami sebagai pasangan suami-istri? Aku tak mau Rosetta terus di lirik oleh para pria yang belum menemukan mate."

Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang