Jika ia bisa memutar waktu, maka yang akan dilakukannya adalah memutar leher Daniel hingga patah.
Perbuatan kakaknya sudah keterlaluan. Sebelumnya, ia hanya ingin memanggil mereka karena tidak kunjung datang ke meja makan. Tapi baru saja berjalan di lorong, ia melihat bagaimana Daniel melempar Nora dari ambang pintu hingga kembali masuk ke dalam kamar. Tidak hanya itu, kakaknya juga mengunci pintu kamar dan pergi begitu saja dengan marah.
Segera Rosetta berlari menghampiri pintu dan mengetuknya berulang kali sambil memanggil nama Nora. Karena tidak mendapat respon dari si pemilik kamar, Rosetta memakai jepit rambut untuk membuka pintu itu. Beruntunglah ia berhasil membuka pintu.
Segera ia membuka pintu dan masuk.
Rosetta menjerit.
Keadaan Nora benar-benar parah. Darah mengalir segar dari kepala juga lengan karena terkena pecahan vas bunga dari meja. Tidak hanya itu, dinding di belakang Nora juga sedikit retak dan terkena bercak darah. Segera Rosetta membantu Nora berbaring di kasur dan memanggil tabib.
Sekarang luka-luka Nora sudah tertutup oleh perban yang diurus oleh dua tabib wanita. Nora juga harus menerima beberapa jahitan pada kepala juga lengannya. Tabib berpesan agar perban luka harus diganti sehari sekali.
Sepeninggal tabib istana, Rosetta duduk di pinggir ranjang, memperhatikan Nora yang masih belum sadar. Sebelum pingsan, Ia sempat melihat Nora menangis. Raut kecewa terlihat jelas.
Nora memang hanya manusia biasa. Tapi ikatan mate tidak bisa membohongi perasaannya, tidak ada wanita yang mau diperlakukan kasar oleh pria yang menjadi takdirnya. pikir Rosetta, merapikan letak selimut Nora. Hingga mata birunya menangkap buku usang di atas meja samping tempat tidur.
Ia mengambil buku usang itu dan membukanya. Buku Sejarah Freaniarnith, buku yang menceritakan bagaimana awal terbentuknya Freaniarnith hingga terputusnya jembatan menuju dunia manusia. Dan lagi, buku itu hanya dibaca pada bagian dimana Freaniarnith dan dunia manusia masih bersatu, tepat pada halaman yang menceritakan mate pertama Daniel.
Rosetta bisa tahu karena hanya bagian itu saja serbuk ajaib belum menempel dengan sempurna daripada halaman lain. Sepertinya ia tahu kenapa kakaknya mengamuk hingga sanggup melempar mate-nya sendiri.
Rosetta tahu, Daniel masih terpukul akan kematian dia yang tidak bisa ia sebutkan namanya. Peraturan tidak langsung yang harus mereka semua ingat agar nyawa mereka tidak terancam. Bahkan, julukan wanita itu saja tidak boleh disebutkan.
Dulu, seminggu setelah kematian wanita itu, ada seorang pelayan muda yang menyebutkan nama mate Daniel karena sedang asik bergosip dengan teman kerjanya. Daniel yang kebetulan lewat dan mendengar nama orang yang ia cintai, si pelayan dibunuh langsung ditempat.
Rosetta memejamkan mata. Menahan air mata yang siap jatuh karena mengingat bagaimana hancurnya Daniel Von Holstein setelah kematian mate-nya dan berusaha tidak mengingat bagaimana sang kakak membunuh pelayan malang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You
FantasyNora Brocwood tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam waktu semalam saja, insiden ia terjatuh dari kapal dan tenggelam ke dalam sungai malah membawanya masuk ke dunia lain. Dunia dimana tidak ada satupun manusia disana. Dunia ya...